Latest News

Showing posts with label Menteri. Show all posts
Showing posts with label Menteri. Show all posts

Saturday, 6 December 2014

KPK Memuji Kinerja Susi Pudjiastuti Dalam Merevolusi Perikanan



KPK Memuji Kinerja Susi Pudjiastuti Dalam Merevolusi Perikanan


Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Zulkarnain memuji kinerja Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Ia pun mengapresiasi revolusi yang dibawa Susi dalam hal tata kelola perikanan. "Publik mengapresiasi kinerja KKP sejauh ini," katanya di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta Pusat, Jumat, 5 Desember 2014.

Kebijakan yang telah diterbitkan Susi adalah moratorium dan penangkapan kapal nelayan asing ilegal. Menurut Zulkarnain, kapal-kapal semacam itu telah lama beroperasi dan menyedot hasil laut Indonesia. Namun, karena belum adanya integrasi tata kelola perikanan dan integritas aparat penjaga belum baik, maka kapal-kapal itu dibiarkan.

Susi berkali-kali menyerukan akan menindak tegas kapal asing pencuri ikan. Selain ditahan, kapal akan segera ditenggelamkan agar tak bisa dioperasikan lagi. Namun, para anak buah kapal tentu diamankan terlebih dahulu.

Selain kebijakan terhadap kapal asing, Zulkarnain mengatakan, penggunaan GPS (Global Positioning System) untuk area laut merupakan ide yang sangat baik. Alat tersebut memudahkan pemantauan letak kapal-kapal asing yang memasuki perairan, atau pun melewati batas. Selain itu, armada pengaman pun tak perlu mengelilingi area yang tak pasti. "Penghapusan retribusi ikan untuk nelayan kecil pun sangat membantu mereka," katanya.

Menanggapi pernyataan Zulkarnain, Susi menyatakan sangat dihargai. "Saya tak menyangka Pak wakil komisioner mengamati kinerja saya selama 5 pekan ini," katanya.

Saat ini, Susi sedang memperjuangkan perbaikan tata kelola perikanan yang menurut dia banyak diabaikan. Aturan penenggelaman dan moratorium ini merupakan salah satu bentuk keseriusan Susi dalam memperbaiki tata kelola perikanan Indonesia. Ia mengharapkan Indonesia, dengan laut terluas nomor dua di dunia, dapat menjadi eksportir ikan terbesar di Asia.

Source : TEMPO.CO, Jakarta - 

INI BARU TEGAS DALAM memberantas KORUPSI Menkumham Minta Program Pendidikan S2 untuk Napi LP Sukamiskin Dihentikan


INI BARU TEGAS DALAM memberantas KORUPSI

Menkumham Minta Program Pendidikan S2 untuk Napi LP Sukamiskin Dihentikan

Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly mengaku telah meminta Kepala Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat, untuk menghentikan program pendidikan pascasarjana bagi para narapidana. Menurut dia, narapidana tidak perlu diberi pendidikan hingga strata dua (S2) karena pendidikannya sudah dianggap mapan.
"Saya sudah suruh diberhentikan. Itu kan program yang lama. Dalam arti, saya bilang di-review untuk tujuan kita, bukan yang itu. Karena mereka kan sudah S1," ujar Yasonna di gedung Kementerian Hukum dan HAM, Jakarta, Jumat (5/12/2014).
Yasonna menganggap para narapidana yang mengikuti kelas perkuliahan di lapas itu memiliki ilmu yang cukup sebagai bekal saat keluar dari penjara nantinya. Ia menambahkan, hal berbeda dengan narapidana usia muda yang belum sempat menempuh pendidikan strata satu karena mendekam di penjara.
"Yang justru kita bantu kan anak muda potensial, masa depan suram. Kalau pun ada tamat SMA iya tapi intinya bisa enggak mengikuti kuliah," kata Yasonna.
Untuk diketahui, sebanyak 23 terpidana kasus tindak pidana korupsi yang ditahan di lapas Sukamiskin mengikuti program Pascasarjana Hukum. Program tersebut berjalan selama 18 bulan hingga para peserta program S2 itu mendapat gelar magister hukum.
Para terpidana korupsi yang ikut program tersebut antara lain Muhammad Nazaruddin, Luthfi Hasan Ishaaq, Ahmad Fathanah, Rudi Rubiandini, Adrian Woworuntu, Hotasi Nababan dan Nursetiadi Pamungkas..

Source : JAKARTA, KOMPAS.com - 

Profil Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti

Profil Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti
Hendra Gunawan/Tribunnews.com
Presiden Direktor Susi Air, Susi Pudjiastuti saat menjelaskan kedudukan pesawatnya yang jatuh di Papua, Rabu (23/11/2011). (Hendra Gunawan)
Profil Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti

Susi Pudjiastuti didaulat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan dalam Kabinet Kerja Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Penetapan ini diumumkan Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Minggu (26/10/2014).
Susi lahir di Pangandaran, 15 Januari 1965 adalah pengusaha pemilik dan Presdir PT ASI Pudjiastuti Marine Product, eksportir hasil-hasil perikanan dan PT ASI Pudjiastuti Aviation atau penerbangan Susi Air dari Jawa Barat. Ia disebut-sebut akan menduduki menteri di bidang maritim dan perikanan.
Hingga awal tahun 2012, Susi Air memiliki 46 pesawat dengan berbagai tipe seperti Cessna Grand Caravan, Pilatus PC-06 Porter dan Piaggio P180 Avanti. Susi Air mempekerjakan 179 pilot, dengan 175 di antaranya merupakan pilot asing. Tahun 2012 Susi Air menerima pendapatan Rp300 Miliar dan melayani 200 penerbangan perintis.
Ayah dan ibunya Susi Pudjiastuti yaitu Haji Suwuh dan Hajjah Suwuh Lasminah berasal dari Jawa Tengah yang sudah lima generasi lahir dan hidup di Pangandaran. Keluarganya adalah saudagar sapi dan kerbau, yang membawa ratusan ternak dari Jawa Tengah untuk diperdagangkan di Jawa Barat. Kakek buyutnya Haji Ireng dikenal sebagai tuan tanah.
Susi hanya memiliki ijazah SMP. Setamat SMP ia sempat melanjutkan pendidikan ke SMA. Namun, di kelas II SMAN Yogyakarta dia berhenti sekolah karena dikeluarkan dari sekolah lantaran keaktifannya dalam gerakan Golput. Setelah tidak lagi bersekolah, dengan modal Rp750 ribu hasil menjual perhiasan, pada 1983 Susi mengawali profesi sebagai pengepul ikan di Pangandaran. Bisnisnya terus berkembang, dan pada 1996 Susi mendirikan pabrik pengolahan ikan PT ASI Pudjiastuti Marine Product dengan produk unggulan berupa lobster dengan merek "Susi Brand".
Ketika bisnis pengolahan ikannya meluas dengan pasar hingga ke Asia dan Amerika, Susi memerlukan sarana transportasi udara yang dapat dengan cepat mengangkut lobster, ikan, dan hasil laut lain kepada pembeli dalam keadaan masih segar.
Didukung suaminya, Christian von Strombeck, seorang Jerman yang lama bekerja sebagai mekanik pesawat dan pilot di Indonesia, pada 2004 Susi memutuskan membeli sebuah Cessna Caravan seharga Rp20 Miliar menggunakan pinjaman bank.
Melalui PT. ASI Pudjiastuti Aviation yang ia dirikan kemudian, satu-satunya pesawat yang ia miliki itu ia gunakan untuk mengangkut lobster dan ikan segar tangkapan nelayan di berbagai pantai di Indonesia ke pasar Jakarta dan Jepang.
Call sign yang digunakan Cessna itu adalah Susi Air. Dua hari setelah gempa tektonik dan tsunami Aceh melanda Aceh dan pantai barat Sumatera pada 26 Desember 2004, Cessna Susi adalah pesawat pertama yang berhasil mencapai lokasi bencana untuk mendistribusikan bantuan kepada para korban yang berada di daerah terisolasi. Peristiwa itu mengubah arah bisnis Susi.
Di saat bisnis perikanan mulai merosot, Susi menyewakan pesawatnya itu yang semula digunakan untuk mengangkut hasil laut untuk misi kemanusiaan. Selama tiga tahun berjalan, maka perusahaan penerbangan ini semakin berkembang hingga memiliki 14 pesawat, ada 4 di Papua, 4 pesawat di Balikpapan, Jawa dan Sumatera. Perusahaannya memiliki 10 pesawat Cessna Grand Caravan, 2 pesawat Pilatus Porter, 1 pesawat Diamond star dan 1 buah pesawat Diamond Twin star. Sekarang Susi Air memiliki 45 pesawat terbang beragam jenis.
Susi menerima banyak penghargaan antara lain Pelopor Wisata dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Barat, Young Entrepreneur of the Year dari Ernst and Young Indonesia tahun 2005, serta Primaniyarta Award for Best Small & Medium Enterprise Exporter 2005 dari Presiden Republik Indonesia. Tahun 2006, ia menerima Metro TV Award for Economics, Inspiring Woman 2005 dan Eagle Award 2006 dari Metro TV, Indonesia Berprestasi Award 2009 dari PT Exelcomindo. Pada tahun 2008 ia mengembangkan bisnis aviasinya dengan membuka sekolah pilot Susi Flying School melalui PT ASI Pudjiastuti Flying School.(Willy Widyanto/Wikipedia)
Penulis: Willy Widianto
Editor: Rendy Sadikin

Wujudkan Jakarta Smart City, Ahok "Beli" Google Enterprise Rp 3 Miliar


Alsadad Rudi
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama didampingi Sekretaris Daerah Saefullah saat akan hendak memulai kegiatan bersepeda dari rumah dinasnya di Jalan Taman Suropati, Menteng menuju Bundaran HI, Minggu (30/11/2014)

Wujudkan Jakarta Smart City, Ahok "Beli" Google Enterprise Rp 3 Miliar

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ingin menjadikan Jakarta sebagai kota pintar atau smart city pertama di Indonesia. Untuk mewujudkan hal itu, Pemprov DKI Jakarta akan menggandeng sejumlah perusahaan teknologi dan memperluas kerja sama dengan Google. Bahkan, orang nomor satu di Jakarta itu siap mengucurkan dana sebesar Rp 3 miliar untuk membeli Google Enterprise.

"Murah, kita cuma habis Rp 3 miliar, kita beli Google Enterprise. Kita update terus dari Google. Kita beli (Google) Map-nya itu Rp 3 miliar. Selamanya punya kita. Jadi, enggak ada lagi keluar duit, semua aktivitas kelihatan semua," ujar Basuki, di Balaikota, Selasa (2/12/2014).

"Kami percaya Jakarta akan menjadi smart city pertama di Indonesia. Sebagian besar area akan diliputi fiber optik. (Jaringan) 4G sudah akan mulai dan Jakarta juga akan dilengkapi banyak CCTV," katanya lagi.

Nantinya, kata Basuki, pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemprov DKI Jakarta diwajibkan "melek" smartphone dalam rangka mendorong Ibu Kota menjadi smart city. Para pejabat Pemprov DKI Jakarta juga diminta menggunakan aplikasi khusus dan harus melaporkan kegiatan mereka per hari.

"Selain berfungsi sebagai alat merespons laporan warga secara real time, aplikasi ini juga memudahkan untuk melacak posisi para pegawai sehingga tak bisa mangkir dari tugas," ucapnya.

Basuki juga mencanangkan jaringan 4G untuk CCTV di Jakarta. Rencananya akan dipasang sebanyak 3.000 CCTV di ruas jalan utama Ibu Kota. "Nantinya, semua aktivitas pegawai, ambulans, pemadam, alat berat kami, semua bisa di-tracking. Dia kerja di mana dan jam berapa. Masyarakat bisa bantu (pantau)," ungkapnya.

Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Kehumasan (Diskominfomas) DKI Jakarta Agus Bambang S menambahkan, nantinya akan ada sosialisasi penggunaan aplikasi buatan lokal bernama Qlue yang bisa di-download di Google PlayStore.

"Ini aplikasi untuk pelaporan warga. Misalnya, kamu motret sampah, terkirim informasinya beserta lokasi. Para pegawai kami juga punya aplikasi khusus untuk menerima laporan. Nah, ketika itu muncul, langsung direspons. Petugas yang berada di wilayah terdekat harus langsung bergerak," katanya.

Ia menambahkan, semua lurah di Jakarta akan dikumpulkan pada 12 Desember mendatang untuk menyosialisasikan penggunaan aplikasi Qlue. "Kami menargetkan Januari tahun depan semuanya sudah memanfaatkan aplikasi ini," ujarnya.
Editor: Ana Shofiana Syatiri

Sumber: BeritaJakarta.com

Source : http://megapolitan.kompas.com/read/2014/12/03/09101321/Wujudkan.Jakarta.Smart.City.Ahok.Beli.Google.Enterprise.Rp.3.Miliar

Sajak untuk bu Susi



Sajak untuk bu Susi
Agar beliau tahu, kami bangga punya menteri seperti Ibu

Dulu kalian bebas melintas
Mencuri ikan kami tiada batas
Nyolong terang2an, gak ada yang perlu diumpetin
Karna dulu presiden kami cuma bisa prihatin

Kapal asing berfoya-foya
Nelayan kami merana
Kalian bagaikan di surga
Nelayan kami serasa di neraka

Lain dulu lain sekarang
Nekat melintas, jawabannya : perang!

Kapal asing lari terkencing2
Maling ikan pada tiarap
Negara tetangga pusing tujuh keliling
Karna Indonesia skrg punya menteri yang 'sarap' !

Source : Fb 

Herson Roveno

Friday, 5 December 2014

Lewat Satelit Menteri Susi Lihat Kapal Asing Mulai Tinggalkan Wilayah Perairan RI


MENTERI SUSI BUKAN HANYA MENGELUARKAN KEBIJAKAN, TAPI DIA JUGA TERUS MENERUS MEMANTAU DENGAN KETAT JALANNYA KEBIJAKAN ITU DI LAPANGAN
Lewat Satelit Menteri Susi Lihat Kapal Asing Mulai Tinggalkan Wilayah Perairan RI
Kurang dari satu bulan memimpin Kementerian Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti sudah mengeluarkan beberapa kebijakan. Utamanya yang berkaitan dengan aksi kapal asing ilegal di perairan Indonesia.
Indonesia harus menanggung kerugian besar dari aksi pencurian biota laut yang dilakukan kapal asing di wilayah perairan Indonesia. Susi mengeluarkan kebijakan penghentian sementara izin kapal tangkap ikan dan larangan bongkar muatan kapal di tengah laut atau yang istilahnya transhipment.
Kebijakan itu dipertegas dengan kebijakan menenggelamkan kapal asing yang nekat beraksi di perairan Indonesia mulai 14 Desember 2014. Hasilnya, kata Susi, kapal-kapal asing mulai meninggalkan Indonesia.
Itu diketahui dari satelit INDESCO (Infrastructure Development for space Oceanography). Disebut-sebut, sekitar 3.000 kapal asing berbondong-bondong kabur dari wilayah hukum laut Indonesia.
"Gambar di satelit INDESO juga memperlihatkan gambar segitiga dan titik-titik (kapal asing) itu hilang dan bersih," ujar Susi di Jakarta, Kamis (4/12).
Satelit INDESCO merupakan pemodelan oseanografi yang tidak hanya menggunakan pendekatan secara fisika melainkan juga biologi. Satelit ini mampu memantau perpindahan ikan, terutama ikan pelagis.
Terdapat tujuh aplikasi yang dikembangkan pada satelit tersebut, yakni penghitungan stok ikan, satelit radar yang digunakan pemantauan pencurian ikan, kemudian pemantauan tumpahan minyak, pemantauan budidaya udang (tambak), inventarisasi rumput laut serta budidayanya, menunjang program perlindungan karang dan bakau melalui coral sensing serta tata kelola kawasan pesisir yang terintegrasi dengan INDESCO.
Menteri Susi mengaku lega kebijakan yang dikeluarkannya berdampak signifikan. "Hari Senin kemarin saya dapat artikel BPS karena aksi anti-illegal fishing menyumbang deflasi. Jadi ini semua sangat luar biasa," tegasnya.
"Para dubes negara asing telah mensosialisasikan kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan RI. Mereka juga telah membuat pengumuman kepada para pelautnya untuk tidak lagi memasuki wilayah hukum laut RI, 'sudah berbahaya, pemerintah Indonesia sekarang tegas dan keras'," tambah Susi.

Source : FB NM Oscar

Thursday, 4 December 2014

Perangi Pencurian Ikan, Menteri Susi Cari Dukungan di Media Sosial




Perangi Pencurian Ikan, Menteri Susi Cari Dukungan di Media Sosial

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti punya cara lain untuk melawan praktik pencurian ikan atau illegal fishing. Selain meminta peran aparat Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam pengawasan di laut, ia juga meminta peran aktif masyarakat Indonesia melalui media sosial.

"Maritime and fisheries harus sustainability. Untuk itu saya mohon yang punya Facebook dan Twitter kampanye untuk anti illegal fishing," kata Susi di acara Gelar Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan 2014 di Gedung Mina Bahari III, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta, Selasa (2/12/2014).

Caranya sangat mudah, masyarakat cukup menulis kata-kata anti illegal fishing setiap hari. Susi optimistis semakin banyak masyarakat Indonesia yang tidak suka dengan praktik ilegal ini.

"Kita tulis setiap hari Illegal dan Illegal, unreported and unregulated (IUU) fishing No More," katanya.   



Source : FB Julius Gajon











Menteri Susi Bikin Gebrakan Lagi: Larang Bongkar Muat di Tengah Laut





Menteri Susi Bikin Gebrakan Lagi: Larang Bongkar Muat di Tengah Laut

Indonesia dinilai sebagai satu-satunya negara di dunia yang memperbolehkan praktik transhipment atau bongkar muat barang di tengah laut. Hal ini diungkapkan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti di acara Gelar Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan 2014 di Gedung Mina Bahari III, Jakarta, Selasa (2/12/2014).

"Tidak ada dunia ini praktik transhipment diizinkan. Lalu apa artinya kita punya Bea Cukai, punya pelabuhan, kalau bisa tranship di tengah laut?" tegas Susi.

Maraknya praktik bongkar muat di tengah laut juga termasuk ikan hasil tangkapan. Ini merugikan negara karena ikan hasil tangkap yang harusnya didaratkan di pelabuhan asal dan dicatat justru langsung diekspor secara ilegal melalui transhipment. Praktik ini juga diduga Susi menjadi salah satu sumber masalah illegal fishing.

Oleh karena itu, Susi mengeluarkan aturan pelarangan transhipment yaitu Permen KKP No 57/2014 hasil revisi Permen KKP No 30/2012

"Peraturan transhipmet yang diperbolehkan di tahun 2012 justru melanggar Undang-undang. Makanya saya kembalikan ke Undang-undang," imbuhnya.

Ia menilai dengan berlakunya aturan ini ada beberapa pihak yang tidak diuntungkan karena tidak lagi bisa mengekspor secara ilegal ke negara lain.

"Ada beberapa pihak yang tidak puas. Tapi ada juga pemilik kapal yang senang karena mendapatkan kepastian pasokan ikan," jelasnya.

Source : FB Julius Gajon


Kaget dan Marahnya Susi Mendengar BBM Subsidi Dijual ke Kapal Asing



Kaget dan Marahnya Susi Mendengar BBM Subsidi Dijual ke Kapal Asing 

BERAU, FLOBAMORA.NET - Blusukan tengah malam Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Susi Pudjiastuti di kampung nelayan di Pulau Derawan, Berau, Kalimantan Timur menghimpun banyak informasi. Ia kaget mendengar kapal asing yang mengkonsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi milik Indonesia.

"Dia ngambil BBM kita? Itu lebih parah lagi. Sudah ngambil BBM terus ambil ikan di sini," ungkap Susi saat berbincang dengan nelayan, Minggu malam (16/11/2014)

Menurut pengakuan nelayan, BBM subsidi berjenis solar tersebut dipasok oleh orang Indonesia sendiri. Ini terjadi karena sangat menguntungkan bagi pemasok.

"BBM tidak boleh untuk kapal asing, titik," tegas Susi dihadapan para nelayan dan pejabat yang hadir dalam blusukan tersebut.

Sangat ironis, kata Susi melihat nelayan lokal yang susah mendapatkan BBM subsidi. Sementara ada yang berani memasok barang tersebut untuk mencukupi kebutuhan pihak lain.

"Nelayan pada teriak ngantre BBM, ini dia enak saja dari luar negeri ngambil BBM kita. Ngambil hasil laut juga," paparnya.

Susi tidak peduli berapa jumlah yang dikonsumsi oleh kapal tersebut. Karena sedikit yang digunakan, tetap mengambil jatah yang seharusnya didapatkan masyarakat. Susi juga meminta pemerintah setempat segera menangkap pemasok BBM.

"Siapa yang supply itu? Orang Indonesia kan? Tangkap saja. Pak Bupati, polisi mana lagi itu tangkap saja itu," perintah Susi langsung di depan nelayan.http://www.flobamora.net/berita/4131/2014-11-17/kaget-dan-marahnya-susi-mendengar-bbm-subsidi-dijual-ke-kapal-asing.html

Tuesday, 2 December 2014

Ekspor Ikan Bakalan Melonjak



Good Job!! Ekspor Ikan Bakalan Melonjak (angin segar buat Nelayan kita)
Kebijakan Menteri Susi bikin harga ikan melonjak
di Malaysia
MERDEKA.COM. Menteri Kelautan dan Perikanan Susi
Pudjiastuti menyebut kebijakan moratorium izin kapal asing

baru yang diberlakukan telah memberikan dampak positif
bagi Indonesia. Salah satunya adalah menipisnya pasokan
ikan di negara tetangga, seperti Hongkong dan Singapura.
"Saya dengar laporannya seperti itu (pasokan ikan di
Singapura dan Hongkong menurun)," ucap Susi usai
penandatanganan MOU di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta
Timur, Senin (1/12).
Dengan berkurangnya pasokan ikan di luar negeri, maka
harga ikan akan semakin tinggi."Saya dapat laporannya
belum mendetil mereka (negara tetangga) penurunannya
pasokan ikannya berapa banyak. Tapi saya dengar harga
ikan mulai meninggi di wilayah negara tetangga kita,"
bebernya.
"Karena dari Malaysia tidak ada pasok, dari beberapa kapal
juga tidak lagi memasok," tuturnya.
Dengan begitu, Susi berharap, para negara tetangga
langsung membeli ikan di Indonesia. "Jadi bagus. Jadi kan
nanti beli langsung dari kita, jadi mahal harganya. Itu yang
kita mau," tegasnya.
Selain itu, Susi mengaku banyak mendapat laporan positif
dari nelayan yang berada di Medan dan Balikpapan. "Sudah
dapat laporan dari Medan, Balikpapan, terima kasih Bu
Susi, harga ikan tenggiri murah. Biasanya kita enggak kebeli
makan tenggiri karena mahal sekali," ungkapnya.
"Biasanya ikan tenggiri jauh lebih mahal dari mujair. Nah
sekarang masyarakat bisa beli," tutupnya.

https://id.berita.yahoo.com/kebijakan-menteri-susi-bikin-ha…


Source : Fb Sam Sinar

Friday, 28 November 2014

Ditanya Keseriusan Tenggelamkan Kapal Asing, Ini Komentar Pedas Susi

//images.detik.com/content/2014/11/27/4/141551_susiu.jpg

Ditanya Keseriusan Tenggelamkan Kapal Asing, Ini Komentar Pedas Susi


Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengeluarkan komentar pedas terkait keinginannya menenggelamkan kapal asing yang mencuri ikan di laut Indonesia. Keinginan Susi menenggelamkan kapal asing bukan sebatas rencana, tetapi segera akan dilakukan.

"Kalau anda jadi menteri tanggapannya apa? Sebagai bangsa Indonesia jawab apa? Kedaulatan itu tidak boleh dibeli dan kalau untuk kedaulatan apapun yang bisa dilakukan?" kata Susi di Gedung Mina Bahari I, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta, Kamis (27/11/2014).

Susi bahkan balik bertanya kepada awak media, dan mengatakan selama ini banyak kapal nelayan Indonesia yang ditenggelamkan negara lain, contohnya di Malaysia dan Australia.

"Anda tidak pernah tanya ke saya mengapa kapal nelayan Indonesia ditenggelamkan di Malaysia. Ayo saya tanya kepada anda. Mengapa kapal nelayan kita ditenggelamkan di Malaysia dan Australia? Kenapa anda bertanya negara lain komplain? Jadi bingung," tegas Susi.

Susi menjelaskan, kebijakan ini akan segera dilakukan dalam waktu dekat. Pihak Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) adalah sebagai pihak yang bertanggung jawab atas penangkapan ikan kapal asing yang mencuri ikan laut di Indonesia.

Sementara eksekusi penenggelaman kapal akan dilakukan oleh TNI AL dan aparat Kepolisian.

"Sekarang kita bangkit sebagai bangsa yang berdaulat. UU kita sejak tahun 2009, pelaksanaannya ada di AL dan Kepolisian saya hanya tangkap. Kita tenggelamkan kapalnya tidak ABK-nya. ABK akan dideportasi," kata Susi.

Lalu apakah kebijakan ini akan mengganggu hubungan diplomasi Indonesia dengan negara lain? Susi menanggapi santai dan mengatakan semua kebijakan yang dikeluarkan adalah demi kedaulatan bangsa.

"Kalau karena kedaulatan kita bentrok dengan negara tetangga kenapa tidak. Kan tidak boleh kedaualatan dilecehkan negara. Karena takut negara jelek, dibiarkan curi ikan. Jangan sampai," cetusnya.
(wij/dnl) 

Source : http://finance.detik.com/read/2014/11/27/140920/2761006/4/ditanya-keseriusan-tenggelamkan-kapal-asing-ini-komentar-pedas-susi

Sunday, 23 November 2014

Pertamina Ambil Alih Blok Mahakam

14166350971314612259

Pertamina Ambil Alih Blok Mahakam

Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menunjuk Pertamina mengelola Blok Mahakam, Kalimantan Timur. Keputusan sekaligus mengakhiri kontrak kerja sama dengan Total E&P Indonesie yang habis kontrak pada Maret 2017.

Total E&P Indonesie menandatangani kontrak pertama kali pada 31 Maret 1967 dengan jangka waktu 30 tahun sebagai pengelola tunggal. Pada 31 Maret 1997, kontrak pengelolaan Blok Mahakam diperpanjang selama 20 tahun.

Pelaksana tugas Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Naryanto Wagimin mengharapkan Pertamina mampu memanfaatkan eksplorasi Blok Mahakam untuk menambah produksi minyak nasional. Blok Mahakam masih mengandung gas sekitar 1,7650 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) dan kondensat 60 ribu barel per hari (bph).

Setelah penunjukan resmi, ESDM meminta Pertamina segera menyampaikan program pengembangan Blok Mahakam di masa depan. Pertamina juga diminta menjabarkan langkah strategis yang akan dilakukan dalam menggarap Blok Mahakam.

"Kami sudah memberikan kepercayaan Pertamina. Sekarang tinggal bagaimana Pertamina mengoptimalkan Mahakam untuk keuntungan negara. Pertamina harus meyakinkan pemerintah bisa memberikan yang terbaik untuk negara. Kita tunggu bagaimana konsep Pertamina," kata Naryanto di Jakarta, Jumat (21/11).

Pelaksana tugas Direktur Utama Pertamina Muhamad Husen mengatakan butuh waktu melakukan kajian atas besaran hak pengelolaan saham yang akan diberikan kepada Total E&P Indonesie dan Inpex Corporation. Hal tersebut menyangkut tanggung jawab dan pembagian keuntungan.

"Itu tidak bisa terburu-buru karena menyangkut cadangan minyak yang besar. Yang pasti, Pertamina siap mengelola Blok Mahakam dan memberikan keuntungan kepada negara. Pertamina akan melaksanakan apa pun yang diputuskan pemerintah," kata Husen di Jakarta, Jumat (21/11).

Ketua umum Asosiasi Kontraktor Kontrak Kerja Sama (AK3S) Tri Haryadi mengatakan, Pertamina bisa memanfaatkan keberadaan Total untuk transfer teknologi. Kerja sama keduanya akan dapat menambah produksi minyak Indonesia sekaligus meningkatkan kapasitas ahli perminyakan Indonesia.

"Ini menguntungkan. Sudah dapat keuntungan finansial, Pertamina juga dapat ilmu dan teknologi. Hal tersebut sangat membantu negara mendapatkan tambahan cadangan minyak berkualitas," kata Tri. (rpt)

Source : http://harnas.co/2014/11/22/pertamina-ambil-alih-blok-mahakam

Saturday, 22 November 2014

Menteri Susi Targetkan Penerimaan Rp 1,2 Triliun, Naik 500 Persen



Menteri Susi Targetkan Penerimaan Rp 1,2 Triliun, Naik 500 Persen

Menteri Kelautan dan Perikanan, mentargetkan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari sektor perikanan Rp 1,27 triliun selama ia menjabat. Mengapa?
"Berdasarkan proyeksi kami, penerimaan PNBP perikanan selama 2015-2019 naik menjadi Rp 1,27 triliun dari Rp 250 miliar atau tumbuh 508 persen," terang Susi dalam acara Chief Editors Meeting (CEM), di Ballroom Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Jumat, (7/11/2014).
Menteri Susi menjelaskan bahwa salah satu upaya yang dilakukan adalah memperketat izin penangkapan hasil laut di Indonesia. Pasalnya, menteri yang dikenal eksentrik ini beranggapan bahwa pemberian izin terlalu mudah.Ia mencontohkan Australia yang mematok izin penangkapan lobster senilai US$ 1 Juta atau Rp 11 miliar. "Kita bisa melakukan hal yang sama," kata Susi.
Selain itu, Menteri Susi juga akan menerapkan kebijakan strategis lainnya, yakni moratorium izin baru kapal berbendera asing, maupun perpanjangan usaha penangkapan ikan yang disertai kebijakan kuota. Ia sadar bahwa kebijakannya ini tak populer di antara para pebisnis asing. "Gara-gara ini saya dibilang tidak friendly," kata Susi.
Susi menjelaskan, tujuan lain dari kebijakan ini adalah menjaga kelestarian biota laut. "Ada beberapa blok yang ditutup atau dilindungi dan nanti bisa dapat dana carbon credit yang akan digunakan untuk melakukan reboisasi biota laut," ujarnya.
Berbagai kebijakan ini sebenarnya sudah diaplikasikan banyak negara. "Kita tidak pernah bikin tata kelola seperti apa yang tercantum di konferensi dunia. Dunia melarang any foreign fishing vessels masuk ke perairan sebuah negara. Salah satu caranya kita mencoba mengadopsi sistem kelautan negara lain, kalau tidak ya kita tidak bisa kompetitif," papar Susi. (dimeitri marilyn)
Caption foto: Menteri Susi Pudjiastuti (Antara Foto)
Source : http://www.nefosnews.com/post/ekbis/menteri-susi-targetkan-penerimaan-rp-1-2-triliun-naik-500-persen

Kekayaan Alam indah dan luas.. Tetapi Nelayan Lokal tidak bisa menikmati kekayaan Negerinya sendiri.

[Ibu Susi, Menteri KKP]

Saat saya berkunjung ke berau kalimantan timur beberapa hari yang lalu, saya meninjau pengumpulan Lobster ternyata Ada pengusaha yang tak punya hati. Saya tidak Senang, masih ada yang menampung Lobster yang bertelur.
Kalau ada yang bertelur, Lepaskan saja ke Laut.
Pengusaha Jangan hanya mencari Untung Harus pula memperhatikan Kelestarian Ekosistem Laut.
Populasi Biota Laut harus dijaga, Salah satunya dengan tidak menangkap atau Menampung Lobster yang sedang bertelur.

Saya liat masalah di Natuna, kapal Asing membawa ikan bagus dan mahal - mahal.
Sedihnya, Nelayan tidak dapat apa - apa.
Tidak bisa mendapatkan ikan bagus, misalnya Kakap Merah.
Hal ini sangat ironis Kekayaan Alam indah dan luas..
Tetapi Nelayan Lokal tidak bisa menikmati kekayaan Negerinya sendiri.
Sementara Nelayan Asing yang Menikmatinya.
Cari uang pakai hati, Tuhan pasti melihat, orang baik cari uangnya Mudah.
Thanks.

Source : FB Febrianto Nugroho

Wednesday, 19 November 2014

Dituding sebagai Antek Asing, Jawaban Menteri Susi Ini Sungguh Dahsyat


Dituding sebagai Antek 

Asing, Jawaban Menteri 

Susi Ini Sungguh Dahsyat


Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti 
dituding sebagai antek asing. Ia mencontohkan 
sebuah surat terbuka aktivis Riza Damanik yang 
mempersoalkan ia bersuami bule.

“Dia mengatakan suami saya orang asing, 
kemudian pegawai saya juga banyak orang asing,” 
ujar Susi seperti dikutip Tempo, belum lama ini.
Namun, Menteri Susi punya jawaban yang 
cerdas. Ia balik bertanya, siapa yang 
sebenarnya lebih nasionalis.
“Mana yang lebih nasionalis: bule sebagai bos 
dan kulinya orang Indonesia atau bosnya orang 
Indonesia dan kulinya bule?” katanya singkat. 
(Res)
Source : http://klikbekasi.co/indonesiana/nasional/2014/11/19/dituding-sebagai-
antek-asing-jawaban-menteri-susi-ini-sungguh-dahsyat/

Saturday, 15 November 2014

Menteri Susi Pakai Jet Pribadi Datang ke Natuna

Menteri Susi Pakai Jet Pribadi Datang ke Natuna

Menteri Susi Pakai Jet Pribadi 

Datang ke Natuna


Dengan jet pribadi berlogo Susi VIP, Menteri Kelautan dan 
Perikanan RI Susi Pudjiastuti menyambangi Ranai, Kabupaten 
Natuna, Provinsi Kepri, Sabtu (15/11/2014) siang.
Susi datang setelah terlebih dahulu menyinggahi Pontianak.
Daerah perbatasan ujung utara Indonesia ini memang 
menjadi salah satu target dan bagian fokus Susi memberantas 
Illegal Unreported and Unregulated (IUU) Fishing di wilayah 
Republik Indonesia.

Mendarat di Ranai, Susi dijamu sekitar 15 menit oleh Bupati 
Natuna, Ilyas Sabli, bersama unsur FKPD dan Panglima 
Armada Kawasan Barat (Pangarmabar) TNI AL, Laksda 
TNU Widodo dan Kabareskrim Mabes Polri Komjen Suhardi Alius
Tak berlama-lama Susi pun langsung bergerak ke Kecamatan 
Pulau Tiga, Kabupaten Natuna dengan perjalanan darat 
selama satu jam. Kemudian disambung dengan dengan kapal fiber.
Sesampainya di pulau itu, ia menyambang kantor Satker 
PSDKP di area tersebut. Kehadiran Susi menarik perhatian 
masyarakat yang menyambutnya dengan pelukan. 

ampaknya memang sosok Susi saat ini semakin familiar 
engan gayanya yang tampil nyentrik. Susi menjadi Menteri 
pertama Kabinet Kerja Jokowi yang hadir di Natuna sejak 
dilantiknya kabinet terbaru.

Sebelum kembali bertolak ke Pontianak untuk menggelar 
tugas lain, Susi sempat dijejali pertanyaan terkait Peraturan 
Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 56 tahun 2014, 
terkait penghentian sementara (moratorium) perizinan usaha 
perikanan tangkap di wilayah pengelolaan perikanan di Indonesia.
Menurutnya sektor perikanan di Indonesia perlu pembenahan.
"Selama ini yang menikmati hasil laut hanya kapal-kapal 
asing dan broker-broker perizinan di Indonesia. Sementara 
apa sih dampak kepada pembangunan masyarakat 
selama ini?" ujar Susi.

Source : http://m.tribunnews.com/nasional/2014/11/15/meteri-susi-pakai-jet-pribadi-datang-ke-natuna



Monday, 10 November 2014

Sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, saya mengaku sangat geram dengan keberadaan kapal asing ilegal yang masih mencuri hasil laut Indonesia.



KAPAL ASING YANG MENCURI HASIL LAUT INDONESIA BUKAN DITENGGELAMKAN SAJA TAPI SUDAH SEPANTASNYA DI BOM

Sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, saya mengaku sangat geram dengan keberadaan kapal asing ilegal yang masih mencuri hasil laut Indonesia. Sebelumnya, saya mau menenggelamkan kapal yang beroperasi ilegal di perairan Indonesia.

Saya tidak segan menghancurkan kapal ilegal karena telah ada kesepakatan untuk tidak lagi mencuri ikan di Indonesia dengan para duta besarnya. Menurut saya, jika diperlukan, saya akan meminjamkan pesawat milik Susi Air untuk mengebom kapal-kapal yang ketahuan mencuri ikan tersebut.

"Kalau kamu tidak ta'at ya dibom saja, itu yang saya lakukan. Mungkin suruh saja anak-anak nelayan ngebom. Kalau perlu saya berikan pesawat Susi Air dari atas," ucap saya di Grand Hyatt di Jakarta.

Saya katakan untuk sekedar melakukan monitoring kapal yang ada di perairan nusantara, Indonesia sudah mempunyai peralatan yang memadai. Namun untuk lebih memperketat, negara seperti Amerika Serikat (AS) pun siap membantu melakukan pengawasan.

"Kalau kurang canggih lagi, kemarin dubes AS sudah janji dan punya PR banyak dari saya. Dia akan membantu angkatan laut dan kepolisian. Jadi saya yakin dengan bilateral antar negara ini kita akan bisa,".

Source : FB Susi Pujiastuti ( Menteria Kalutan dan Perikanan) Indonesia

Tuesday, 4 November 2014

Menteri Susi beberkan liciknya kapal asing keruk hasil laut RI

Menteri Susi beberkan liciknya kapal asing keruk hasil laut RI

Menteri Susi beberkan liciknya 

kapal asing keruk hasil laut RI

Merdeka.com - Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti
membeberkan kelicikan kapal asing mengeruk kekayaan laut Indonesia.
Dia menyebut, kapal asing bersembunyi di balik penanaman modal
dalam negeri yang sangat tidak masuk akal.
Kapal asing biasanya menanamkan modal dengan membangun pendingin
ikan atau cold storage. Namun kapasitas penyimpanan ikan tersebut
hanya 100 ton. Dengan kapasitas cold storage yang kecil itu, mereka
membawa 100 kapal ke Indonesia.
"Satu kapal saja dalam satu malam bisa tangkap 20 ton. Mereka
simpan di mana? Ini akal akalan saja," kata Susi dalam konferensi
pers di Kantornya, Jakarta, Senin (3/11).
Susi semakin heran, di saat kapal asing mengeruk hasil laut Indonesia,
nelayan lokal justru kesulitan melaut. Untuk melaut mereka harus
mengurus banyaknya retribusi, mulai dari PPn, PPh, retribusi pelelangan
ikan dan lain sebagainya. "Sedangkan mereka tengah laut begitu saja."
Melihat realitas ini, Susi segera akan menyetop izin kapal kapal baru
atau biasa disebut moratorium. Melalui moratorium, Susi ingin
membenahi semua kapal yang mengeruk hasil laut Indonesia.
"Nanti selesai moratorium, kita buka dengan aturan ketat. Kita
bukan mematahkan investasi di sini. Tapi ini disalah gunakan
oleh para pemilik kapal. Mereka pakai cold storage tapi tidak
ada data ekspor," tutupnya kesal.
[noe]
Source : http://www.merdeka.com/uang/menteri-susi-beberkan-liciknya-kapal-asing-keruk-hasil-laut-ri.html