Wednesday, 30 April 2014
DUKUNGAN MELIMPAH,JOKOWI MENETESKAN AIR MATA....
DUKUNGAN MELIMPAH,JOKOWI
MENETESKAN AIR MATA....
Aq juga ikut Terharu baca Postingan Ini....
Dukungan yang diberikan warga
Bali melalui Semeton Jokowi
membuat capres PDI Perjuangan
Joko Widodo atau Jokowi
meneteskan air mata.
Jokowi datang ke Bali dan tiba
pukul 19.00 Wita, tepatnya di
Krisna Wisata Kuliner atau
Warung Bebek Tepi Sawah, Tuban.
Jokowi yang berada di Bali selama
1,5 Jam itu hanya transit dari
Kupang menuju Jakarta. Ia datang
untuk melaunching branding
Semeton Jokowi.
Semeton Jokowi sendiri sudah
dideklarasikan pada 2 Februari
lalu. Mantan Wali Kota Sola itu
disambut perwakilan Semeton
Jokowi dari seluruh kabupaten di
Bali. Di Warung Bebek Tepi Sawah
Tuban, Semeton Jokowi sudah
menantinya beberapa jam
sebelumnya.
Tampak diantara mereka Ketua
DPC PDI Perjuangan Tabanan
yang juga Ketua DPRD Tabanan
Ketut Suryadi alias Boping dan
Ketua DPC PDI Perjuangan
Buleleng yang juga Ketua DPRD
Buleleng Dewa Nyoman Sukrawan.
Tampak semeton Jokowi
meneriakkan yel-yel penyemangat
untuk kemenangan Jokowi sebagai
calon presiden.
Boping yang menjadi pengarah
Semeton Jokowi Bali, setelah
kepergian Jokowi menjelaskan,
keberadaan Semeton Jokowi yang
akan berjuang untuk kemenangan
Jokowi pada Pilpres mendatang.
Jokowi diberi kesempatan untuk
berbicara selama kurang lebih
lima menit. Saat Jokowi berdiri,
tampak dengan jelas ada air mata
di bola mata Jokowi. Calon
presiden RI ini rupanya
menangis. Sebelum berbicara,
tampak Jokowi mengusap air
mata. Suasana hening pun terasa.
Selama lima menit berbicara,
Jokowi tidak menjelaskan
alasannya menangis. Tampaknya
tetesan air mata Jokowi itu karena
terharu dengan besarnya
semangat dan perjuangan
Semeton Jokowi untuk
memenangkannya pada Pilpres
mendatang. Dugaan itu
dibenarkan Boping.
"(Jokowi menangis) karena terharu
melihat semangat semeton Jokowi.
Pasti beliau terharu," ujar Boping.
Dikonfirmasi kepada Jokowi sesaat
sebelum memasuki mobil, seperti
biasa Jokowi menjawab diplomatis
bahkan terkesan mengelak bahwa
dirinya menangis. "Nggak, saya
nggak nangis. Hanya pilek,"
kelitnya sambil tertawa.
Saat berbicara dihadapan
Semeton Jokowi, Gubernur Jakarta
ini mengingatkan pendukungnya
untuk memanfaatkan waktu tersisa
beberapa bulan ke depan untuk
bekerja maksimal
memenangkannya menjadi
presiden.
"Waktu kita sangat pendek.
Sekitar 70 hari. Mari kita bekerja
mendatangi masyarakat dari pintu
ke pintu. Door to Door. Tidak ada
waktunya lagi untuk berbicara,"
ujar Jokowi.
Jokowi yang mengenakan kemeja
putih lengan panjang itu
mengatakan, tantangan yang
dihadapi sekarang bukan tentang
dirinya yang maju sebagai calon
presiden, namun mengenai
perjuangan nasib bangsa dan
ratusan juta rakyat Indonesia
untuk lima tahun ke depan.
"Ini bukan masalah Jokowi
presiden. Ini Masalah bangsa dan
252 juta rakyat Indonesia ke
depan. Ini tentang nasib 252 juta
rakyat Indonesia lima tahun ke
depan," katanya.p
Source : FB Cecillia Ning'Hk
Emrus Sihombing Bantah Menuduh Relawan Jokowi Dibayar
Pin dukungan Jokowi menjadi presiden setelah Keluarga Besar Alumni Universitas Trisakti melakukan deklarasi untuk mendukung calon presiden dari PDI Perjuangan, Joko Widodo di Jalan Menteng Raya, Minggu (27/4/2014). Deklarasi yang di ikuti sekitar 130 alumni Trisakti dari berbagai angkatan, mulai dari angkatan 1968 hingga 1999 memberikan dukungan pada Jokowi untuk menjadi Presiden RI. (Warta Kota/Henry Lopulalan)
Emrus Sihombing Bantah Menuduh Relawan Jokowi Dibayar
JAKARTA - Pengamat dari Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing, membantah telah menuduh relawan calon presiden Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Joko Widodo di dunia maya mendapatkan bayaran.
Bantahan tersebut disampaikan Emrus kepadaTribunnews.com, Selasa (29/4/2014). Menurut Emrus, dirinya hanya menanggapi pertanyaan dari wartawan terkait beredar kabar adanya pasukan dunia maya yang dibayar untuk menaikkan popularitas Jokowi.
"Pertanyaan tersebut dalam pemahaman saya merupakan sesuatu yang sifatnya 'mengandaikan' alias 'kalau benar relawan Jokowi di dunia maya dibayar'. Sehingga, saya pun menjawab 'pengandaian' tersebut sesuai yang ditanyakan," tutur Emrus dalam rilis yang diterima Tribunnews.
Dalam berita sebelumnya, beberapa hari silam, Emrus menyatakan, "kalau memang akun-akun di media sosial seperti di twitter itu dikendalikan, berarti ada maksud tertentu menggiring opini publik. Harusnya ketika berpolitik, tidak boleh lepas dari moral. Seharusnya dalam memperoleh kekuasaan itu netral, tidak ada penggiringan."
Pernyataan itu disampaikan Emrus setelah acara seminar Koalisi Pilpres 2014 di Hotel Grand Alia, Cikini, pada Minggu 27 April silam.
Sebelumnya, pengamat politik Universitas Indonesia Boni Hargens, mendesak Emrus segera menunjukkan bukti bahwa relawan Jokowi di media sosial adalah orang-orang bayaran.
"Emrus salah kaprah besar. Dia harus menunjukkan bukti bahwa Relawan Jokowi dibayar. Jika tidak, Emrus adalah kelas orang pinggir jalan, bicara tanpa bukti. Pengamat kelas sampah, sungguh memalukan," ujar di Boni di Jakarta, Selasa (29/4).
SOURCE : Tribunnews.com
Kepada Emrus Sihombing, Boni Hargens Tagih Bukti Relawan Jokowi Dibayar
Boni Hargens
Kepada Emrus Sihombing, Boni Hargens Tagih Bukti Relawan Jokowi Dibayar
JAKARTA - Pengamat politik Universitas Indonesia Boni Hargens, mendesak Emrus Sihombing segera menunjukkan bukti bahwa Relawan Jokowi di media sosial adalah orang-orang bayaran.
"Emrus salah kaprah besar. Dia harus menunjukkan bukti bahwa Relawan Jokowi dibayar. Jika tidak, Emrus adalah kelas orang pinggir jalan, bicara tanpa bukti. Pengamat kelas sampah, sungguh memalukan," ujar di Boni di Jakarta, Selasa (29/4).
Boni menduga, Emrus sengaja membuat pernyataan salah, supaya namanya melambung. Dia mau beranjak dari pengamat pinggir jalan atau kelas sampah, menjadi pengamat yang berkelas. Tapi caranya salah, malah semakin kokoh sebagai pengamat pinggir jalan.
Karena seorang pengajar di Universitas Pelita Harapan (UPH) tetapi bicara tanpa bukti, Emrus telah mempermalukan UPH. "Kalau dosen UPH saja sudah kacau seperti Emrus, apalagi mahasiswa. Saya khawatir lulusan UPH menjadi pembual tanpa bukti," tegasnya.
Boni mengingatkan, soal tudingan Relawan Jokowi dibayar, adalah soal serius buat bangsa ini. Mengapa, dukungan kepada Jokowi adalah manifestasi kebangkitan kesadaran politik rakyat, namun dipadamkan Emrus dengan menuding bayaran.
"Bagi seorang ilmuwan, tak ada hal paling memalukan selain bicara tanpa bukti. Itulah yang dilakukan Emrus. Ini mempermalukan UPH. Kasian UPH, mempekerjakan ilmuwan kelas sampah seperti Emrus," pungkas Boni.
Source : tribunnews.com
Jokowi Akan Hidupkan Kembali Ajaran Bung Karno
Calon Presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Joko Widodo atau Jokowi (tengah) menghadiri acara jumpa pers posko relawan Pro Jokowi (Projo) di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (11/4/2014). Selain bertemu dengan relawan pemenangan, Jokowi juga meresmikan Rumah Jokowi. TRIBUNNEWS/HERUDIN
Jokowi Akan Hidupkan Kembali Ajaran Bung Karno
JAKARTA - Setelah kekuasaan orde lama tumbang, ajaran Trisakti Bung Karno pun turut tenggelam. Rezim orde baru yang menggulingkan kekuasaan orde lama menganggap Trisakti hanya sebatas jargon yang terdengar revolusioner dan mengawang-awang.
Kekhawatiran Bung Karno terhadap bahaya kapitalisme global diabaikan orde baru. Sejumlah arsitek ekonomi orde baru gencar mengkritik orde lama yang dianggap hanya jualan jargon, yang terdengar revolusioner.
Menurut Bimo Nugroho, penulis 'Indonesia Memilih Jokowi' mengatakan, saat ini ada sosok yang akan membumikan kembali ajaran Trisakti Bung Karno. Menurutnya, sosok tersebut adalah Joko Widodo yang merupakan bakal calon presiden dari PDI Perjuangan.
"Kekuatan kapital internasional yang menghabisi pasar domestik dan industri kecil itulah sesungguhnya lawan ideologis Jokowi," tulis Bimo dalam bukunya yang diluncurkan, Senin (29/4/2014) di Jakarta.
Menurut Bimo, Jokowi tidak muncul dengan jargon-jargon besar seperti Soekarno. Tetapi, seperti Marhaen dari kaum jelata, Jokowi melawan dengan kerja.
"Ia membangun modal sosial, dan didukung oleh modal sosial tersebut untuk memimpin Indonesia," tuturnya.
Lebih jauh, Bimo mengatakan, modal sosial rakyat Indonesia itu mewujud dalam kesederhanaan Jokowi dan militansi para relawan yang sudi bergotong royong membesarkan bangsa ini.
"Untuk membumikan Trisakti: berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi, dan berkepribadian secara budaya," ujarnya.
Soruce : tribunnews.com
Tuesday, 29 April 2014
Jokowi: Saya Tidak akan Hapus Tunjangan Guru
Jokowi: Saya Tidak akan Hapus Tunjangan Guru
Jakarta - Calon presiden yang diusung PDI Perjuangan, Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, guru merupakan salah satu faktor penting perkembangan generasi bangsa. Jokowi meminta agar kualitas dan kesejahteraan guru harus ditingkatkan.
"Bapak mertua saya itu guru. Kalau guru dapat kesejahteraan lebih dan kualitasnya ditingkatkan, 100 persen saya setuju itu harus ditingkatkan lagi," kata Jokowi di Hotel Swiss-Belinn Kristal, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (29/4/2014).
Jokowi menegaskan hal tersebut saat ditanya wartawan perihal kabar bahwa dirinya menolak apabila guru diberikan tunjangan. Secara tegas Jokowi membantah kabar tersebut.
"Isu negatif seperti itu harus diberikan penjelasan. Isu itu dibuat untuk memberikan sebuah persepsi bahwa Jokowi tidak pro pada guru. Padahal gaji sertifikasi itu baik untuk meningkatkan kesejahteraan guru," kata Jokowi.
Untuk membantah isu itu, Jokowi mengatakan tunjangan di Jakarta untuk guru saat ini sudah baik. "Dilihat saja tunjangan guru (di Jakarta) dibandingkan daerah lain," jelasnya.
Malah, lanjut Jokowi, akan diberikan tunjangan demografi bagi guru pada tahun 2025. Untuk itu diperlukan persiapan mulai saat ini.
"Nanti, 2025 akan ada bonus demografi. Kalau tidak dibarengi dengan kualitas SDM yang mumpuni bagaimana? Ini yang harus disiapkkan dari saat ini," tutup Jokowi. detik.com
Source : http://wiraenderawake.blogspot.com/
Jokowi Sampaikan Terima Kasih Atas Perjuangan Relawan
Jokowi Sampaikan Terima Kasih Atas Perjuangan Relawan
[JAKARTA] Calon Presiden dari PDI-P, Joko Widodo (Jokowi) menyatakan ucapan rasa syukur dan terima kasih kepada Relawan Buruh Sahabat Jokowi, yang telah mendukung penuh dirinya dalam pemilihan Presiden pada 9 Juli nanti.
"Terima kasih banyak atas dukungan para buruh. 9 Juli mendatang bukan masalah Jokowi presiden atau tidak tapi 9 Juli adalah masalah bangsa, negara dan rakyat," katanya dalam acara peresmian posko Relawan Buruh Sahabat Jokowi di Jakarta, Senin (28/4).
Jokowi menuturkan, 9 Juli nanti akan sangat menentukan negeri ini. Dirinya juga tidak ingin mempengaruhi sikap atau hak pilih yang dimiliki tiap individu buruh. Dia membebaskan buruh untuk memilih siapapun calon pemimpinnya.
"Saya tidak ingin mempengaruhi namun hanya mengajak kita semua berpikir jernih dan menentukan sikap. Kalau negeri ini ingin sejahtera dan makmur, kita harus bergerak dan bekerja demi rakyat," tegasnya.
Jokowi memberikan instruksi kepada relawan buruh untuk terus bekerja keras sampai pemilihan presiden nanti. Dia meminta para relawan buruh bergerak masif dan door to door ke masyarakat untuk menyampaikan siapa sebenarnya sosok Jokowi.
Menurutnya, walaupun banyak kompetitor lain yang mengejek bahkan mencemooh dirinya, Jokowi merasa masih bisa legowo dan menerimanya.
"Tidak ada yang saya tutupi. Jokowi ya seperti ini. Saya sampaikan dalam beberapa kesempatan, jika Tuhan mengizinkan terpilih nanti jadi Presiden, saya akan kerja keras mati-matian demi bangsa dan rakyat Indonesia," ucapnya disambut riuh tepuk tangan ratusan relawan buruh.
Dalam kesempatan tersebut, bekas Walikota Solo ini menekankan masalah perekonomian bangsa terutama pemerataan ekonomi. Pemerataan, lanjutnya, akan jadi fokus nanti.
"Tidak usah muluk-muluk visi misi. Dibutuhkan Presiden yang mau kerja, menteri yang mau kerja, gubernur yang mau kerja serta rakyat yang mau kerja memajukan Indonesia," ucapnya.
Inisiator Relawan Buruh Sahabat Jokowi yang merupakan Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea mengaku yakin, kaum buruh dapat mengantarkan Jokowi memenangkan pemilihan presiden.
Untuk mencapai tujuan itu, pihaknya terus berkonsolidasi dan menginstruksikan kepada anggota buruh di tiap kawasan industri di seluruh provinsi Indonesia dan luar negeri.
Andi menegaskan, pihaknya tidak memaksa serikat buruh dan pekerja lain untuk mengusung capres lainnya. Namun, pihaknya meminta agar tidak saling menyerang dan menjatuhkan.
"Kalau ada serikat yang dukung capres lain kami hormati tapi jangan saling menyerang," tegasnya.
Andi menilai, Jokowi telah berkomitmen untuk memperjuangkan berbagai isu buruh seperti kebebasan berserikat, upah layak dan menghapus outsourcing.
Meski mendukung Jokowi, pihaknya tidak akan berhenti mengkritisi Jokowi jika setelah menjadi presiden kebijakannya tidak berpihak pada kaum buruh dan pekerja.
"Kami yakin Jokowi tepati janjinya. Di Jakarta, Jokowi telah membangun sistem Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Jakarta Sehat (KJS) yang dapat diterapkan di tingkat nasional," jelasnya.
Di Mayday nanti, Andi menegaskan akan mendeklarasikan Jokowi secara besar-besaran di Bundaran HI dengan ribuan buruh. [M-16/L-8]
Source : suarapembaruan.com
Jokowi Datang, Warga Serbu Pos Kupang
Jokowi Datang, Warga Serbu Pos Kupang
KUPANG -- Ratusan warga Kota Kupang tiba-tiba menyerbu kantor Redaksi SKH Pos Kupang di Jalan Kenari No 1 Kupang, Senin (28/4/2014) malam.
Warga datang untuk melihat langsung dan bersalaman dengan Calon Presiden dari PDIP, Joko Widodo yang saat itu berkunjung ke redaksi Pos Kupang.
Saat keluar dari pintu utama, Jokowi sedikit terkejut karena melihat massa yang tiba-tiba berada di depan kantor. Sebaliknya massa yang melihat Jokowi langsung menyerbu untuk memberi salaman.
"Kapan lagi kita ketemu dengan Jokowi," kata salah seorang warga.
Sementara itu seorang ibu yang berhasil memegang tangan Jokowi terpaksa dilepas oleh petugas yang mengawal Jokowi, pasalnya ibu yang mencium tangannya tak mau melepaskannya lagi.
Jokowi pun terus dieluk-elukan. Bahkan dalam mobil pun Jokowi tetap kerubuti dan meminta salam. *
Laporan Wartawan Pos Kupang, Alfred Dama
Source : kupang.tribunnews.com
Pengelola Grup Facebook “Jokowi Presidenku” Nyatakan Bukan Relawan Bayaran
Pengelola Grup Facebook “Jokowi Presidenku” Nyatakan Bukan Relawan Bayaran
Deddy Herlambang, yang mengaku sebagai salah seorang admin grup Facebook “Jokowi Presidenku” membantah jika pengelola grup tersebut adalah kelompok hatersJokowi. Deddy menyebut para pengelola grup adalah relawan pendukung Jokowi yang memberikan dukungan tanpa bayaran.
“Bila ada ulasan atau liputan di media manapun mengenai pasukan grup ‘Jokowi Presidenku’ (JPK) dibayar oleh tim sukses Jokowi, maka dengan ini kami menyatakan bahwa itu tidak benar sama sekali. Semua administrator mengerjakannya secara sukarela dan semua administrator memiliki pekerjaan dan kesibukan utama masingmasing,” kata Deddy dalam pernyataan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (28/4/2014).
Ia menyampaikan hal ini menanggapi pemberitaan diKompas.com yang menyebut akun tersebut sebagai akun samaran yang berseberangan dengan Jokowi (baca: Penjelasan “Jokowers” soal Panasbung).
“Kami di JPK, baik para administrator maupun para anggota, adalah relawan setia kepada
Jokowi untuk Presiden NKRI tanpa dibayar ataupun berharap pamrih bila Jokowi berhasil
menjadi Presiden ketujuh untuk negeri tercinta ini. Kami tidak mengenal Jokowi secara pribadi,
sehingga tidak logis jika kami berharap pamrih kepadanya,” tulis Deddy.
Jokowi untuk Presiden NKRI tanpa dibayar ataupun berharap pamrih bila Jokowi berhasil
menjadi Presiden ketujuh untuk negeri tercinta ini. Kami tidak mengenal Jokowi secara pribadi,
sehingga tidak logis jika kami berharap pamrih kepadanya,” tulis Deddy.
Ia menyampaikan, pengaturan grup memang sengaja dibuat tertutup agar tidak mudah disusupi lawan-lawan politik Jokowi.
“Setiap hari kami memasukkan dan menolak ribuan akun FB. Kami terdiri dari
23 administrator JPK, yang berdomisili sebagian di luar negeri dan sebagian lagi di seluruh
Indonesia, dan kami adalah relawan cyber yang selalu membersihkan timeline grup dari
Jokowihaters, spammers, hackers, phisers dll. Kami berusaha agartimeline JPK selalu steril
dari sampah cyber yang tiap detik selalu berusaha mengganggu,” ujar dia.
23 administrator JPK, yang berdomisili sebagian di luar negeri dan sebagian lagi di seluruh
Indonesia, dan kami adalah relawan cyber yang selalu membersihkan timeline grup dari
Jokowihaters, spammers, hackers, phisers dll. Kami berusaha agartimeline JPK selalu steril
dari sampah cyber yang tiap detik selalu berusaha mengganggu,” ujar dia.
Source : nasional.kompas.com
Monday, 28 April 2014
Begini kalau Jokowi bekerja (silahkan di cermati)
Di Solo:
*.900 PKL diajak negosiasi sambil makan biar pindah ke tempat yang disediakan dan berhasil
*.Membangun pasar tradisional Solo jadi bagus dan bergengsi
*.Bikin trotoar lebar 3 meter sepanjang 7km di jalan-jalan utama Surakarta
*.Revitalisasi taman Belakambang, Sriwedari dan bikin Solo Techno Park
*.Bikin regulasi ngga boleh nebang pohon sembarangan lagi di Solo
*.Rebranding kota Solo dengan tagline "The Spirit of Java" yang keren banget sampe di appraise internasional
*.Promosiin Solo jadi kota sentral di pulau Jawa
*.Mempopulerkan budaya inspeksi langsung ke lapangan atau blusukan di Solo
*.Ngelarang keluarga dan sodaranya bidding buat trayek kota Solo, biar ngga kolusi
*.Healthcare!
*.Transportasi publik di Solo kayak Railbus.
*.Menolak suap, as simple as that.
*.Ngga mau lagi ada mall di Solo, tapi pasar tradisional yang dibagusin.
*.Kota dengan Tata Ruang Terbaik ke-2 di Indonesia
Spoiler foraward kota solo selama leadership jokowi
*.Piala dan Piagam Citra Bhakti Abdi Negara dari Presiden Republik Indonesia (2009), untuk kinerja kota dalam penyediaan sarana Pelayanan Publik, Kebijakan Deregulasi, Penegakan Disiplin dan Pengembangan Manajemen Pelayanan
*.Piala Citra Bidang Pelayanan Prima Tingkat Nasional oleh Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia (2009)
*.Penghargaan dari Departemen Keuangan berupa dana hibah sebesar 19,2 miliar untuk pelaksanaan pengelolaan keuangan yang baik (2009)
*.Penghargaan Unicef untuk Program Perlindungan Anak (2006)
Indonesia Tourism Award 2009 dalam Kategori Indonesia Best Destination dariDepartemen Kebudayaan dan Pariwisata RIbekerjasama dengan majalah SWA.
*.Penghargaan Kota Solo sebagai inkubator bisnis dan teknologi (2010) dari Asosiasi Inkubator Bisnis Indonesia (AIBI).
*.Grand Award Layanan Publik Bidang Pendidikan (2009)
*.5 kali Anugerah Wahana Tata Nugraha (2006-2011) – Penghargaan Tata Tertib Lalu Lintas dan Angkutan Umum.
*.Penghargaan Manggala Karya Bhakti Husada Arutala dari DepKes (2009).
Kota Terfavorit Wisatawan 2010 dalam Indonesia Tourism Award 2010 yang diselenggarakan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.
*.Pemerintah Kota Solo meraih penghargaan kota/kabupaten pengembang UMKM terbaik versi Universitas Negeri Sebelas Maret alias UNS SME’s Awards 2012.
*.Penghargaan dari Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono sebagai salah satu kota terbaik penyelenggara program pengembangan mewujudkan Kota Layak Anak (KLA) 2011.
*.Penghargaan Langit Biru 2011 dari Kementerian Lingkungan Hidup untuk kategori Kota dengan kualitas udara terbersih.
Penghargaan dari Presiden Susilo Bambang Yudoyono dalam bidang Pelopor Inovasi Pelayanan Prima (2010).
Di Jakarta:
*.Ngelantik jadi gubernur ngga perlu gengsi, efisiensi biaya
*.Birokrasi protokoler diganti jadi blusukan-oriented
*.Membuka kantor balai kota untuk rakyat
*.Berani mecat pegawai-pegawai birokrat yang ribet kayak Anas Effendi
*.Mereformasi Satpol PP dan cara kerjanya
*.Digitalisasi layanan pemprov
*.KJS & KJP
*.Peremajaan bis-bis, dari kopaja sampe transjakarta
*.Berani copotin jabatan kepala sekolah ngawur
*.Lelang jabatan, biar yang mau dan berkompeten bersaing secara jujur
*.Relokasi pedagang dan penduduk bantaran tanpa konflik
*.Transparansi anggaran lewat website!
*.Revitalisasi taman-taman, danau, rusun sampe fasilitas publik.
Award pribadi
*.10 Tokoh di Tahun 2008 oleh Majalah Tempo
*.He was awarded the Bintang Jasa Utama by President Susilo Bambang Yudhoyono.
*.Juara 3 walikota terbaik di dunia.
*.The Leading Global Thinkers 2013 Award dari majalah Foreign Policy
*.Walikota terbaik bulan februari 2013 dari The City Mayors Foundation dari London
*.Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta Award
*.Bung Hatta Anticorruption Award (2010)
*.Charta Politica Award (2011)
*.Wali Kota teladan dari Kementerian Dalam Negeri (2011)
*Jokowi was listed by Fortune (magazine) as one of the 'The World's 50 Greatest Leaders (2014).
Source : FB Eva Gloria Hutabarat
Sunday, 27 April 2014
SBY Minta Capres Jangan Hanya Pencitraan Diri
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
SBY Minta Capres Jangan Hanya Pencitraan Diri
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, semua bakal calon presiden semestinya sudah mulai menyampaikan visi dan misinya kepada rakyat. Bila itu dilakukan, menurut SBY, maka rakyat bisa memilih calon pemimpinnya secara rasional, bukan emosional.
Hal itu dikatakan SBY dalam wawancara yang diunggah ke YouTube SBY. Dalam wawancara dengan pihak Istana itu, SBY dimintai tanggapan soal kegaduhan politik belakangan ini yang hanya diwarnai soal menentukan pasangan capres-cawapres dan soal koalisi.
"Saya berpendapat, kita ingin pilih pemimpin bangsa, sudah saatnya para capres meningkatkan komunikasi dengan rakyat. Artinya, lima tahun mendatang mau diapakan, pemerintahan akan dijalankan seperti apa, apa sasarannya, apa kebijakan yang akan dijalankan, apa solusinya, dan sebagainya. Dengan demikian, pada saatnya nanti rakyat bisa memilih secara rasional, bukan secara emosional," ucap SBY.
Presiden menambahkan, penyampaian visi dan misi jangan menunggu kampanye Pilpres berlangsung. Biasanya, kata dia, jika penyampaian program di panggung terbuka, rakyat tidak mendengarkan. Apalagi waktunya relatif sempit.
Presiden menambahkan, penyampaian visi dan misi jangan menunggu kampanye Pilpres berlangsung. Biasanya, kata dia, jika penyampaian program di panggung terbuka, rakyat tidak mendengarkan. Apalagi waktunya relatif sempit.
Untuk itu, SBY mengimbau agar lembaga non-pemerintah atau media massa untuk mengundang bakal capres untuk berdiskusi atau berdebat.
"Saya kira pencitraan diri sudah usai, rakyat ingin dengarkan pikiran, kebijakan, upaya atasi masalah bangsa, serta upaya tingkatkan kesejahteraan bangsa," pungkas SBY.
Source : indonesiasat.kompas.com
Visi Misi Capres Jokowi: Revolusi Mental Menuju Negara Besar dalam 10 Tahun
Visi Misi Capres Jokowi: Revolusi Mental Menuju Negara Besar dalam 10 Tahun
JAKARTA - Calon presiden dari PDI Perjuangan Joko Widodo akhirnya menyampaikan bocoran visi misi calon presiden sebagai bekal kompetisi dalam pemilihan presiden. Visi misi yang sangat penting adalah revolusi mental dari negatif-isme ke positif-isme dalam kerangka mengubah cara berpikir bahwa negara ke depan memiliki harapan menjadi negara besar. "Nanti akan ada program untuk mencapai target itu. SDM kita punya. Sumber daya kita punya, harus ada desain kebijakan yang besar untuk mencapai ini," katanya di Taman Suropati, Kamis (24/4/2014) malam.Dalam waktu 10 tahun yang akan datang, bangsa yang besar bisa saja terwujud sehingga perlu dipersiapkan mulai sekarang. Adapun visi misi secara detil, Jokowi belum bersedia menyampaikan. Dia akan menyampaikan satu per satu ketika blusukan sesuai dengan temanya, baik soal kesehatan, pertanian, ekonomi dan sebagainya disesuaikan dengan waktunya. "Kita harus optimistis jangan sampai tejrebak pada negatif-isme," ujarnya. Editor : Hery LazuardiSource : bisnis.com
Source : bisnis.com
Saturday, 26 April 2014
Jokowi Pimpin Langsung Pemadaman Api di Pasar Senen
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo langsung meninjau lokasi kebakaran di Pasar Senen, Jakarta (Liputan6.com/Herman Zakharia) - See more at: http://news.liputan6.com/read/2041685/jokowi-pimpin-langsung-pemadaman-api-di-pasar-senen#sthash.ASS0nxrF.dpuf
Jokowi Pimpin Langsung Pemadaman Api di Pasar Senen
Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengunjungi lokasi kebakaran yang terjadi di Pasar Subuh Senen, Jakarta Pusat, Jumat (25/4/2014). Tanpa masker dan baju pelindung api, Jokowi menerobos kepulan asap.
Pantauan Liputan6.com, Jokowi datang ke lokasi hanya dengan mengenakan baju koko putih dengan peci hitam. Saat tiba, ia langsung masuk ke sekitar lokasi pasar melalui pintu blok III Pasar Senen yang terbakar.
Saat Jokowi masuk, kepulan asap hitam dari pusat kebakaran masih sangat tebal. Kobaran api dari arah Barat bangunan pasar pun masih tampak terlihat saat Jokowi masuk. Namun, Jokowi tampak tidak menggunakan masker ataupun pakaian pelindung.
Para wartawan yang mengikutinya dari Balaikota pun diminta Jokowi untuk tidak masuk ke dalam karena kondisi yang dianggap membahayakan. "Jangan ada yang ikut, berbahaya!" tegas Jokowi.
Dari depan lokasi pasar, Jokowi tampak memantau proses pemadaman api dengan dikawal beberapa pasukan polisi dari Brimob Polda Metro Jaya dan Petugas dari Dinas Pemadam kebakaran. Mantan Walikota Solo itupun terlihat beberapa kali memberikan instruksi kepada petugas Pemadam kebakaran yang sedang bertugas.
Hingga pukul 10.10 WIB Jokowi masih berada di lokasi, saat ini Jokowi pun tampak terlihat mengatur dan memberikan instruksi kepada para petugas Dinas Pemadam Kebakaran. Ia pun sesekali memberikan semangat kepada para korban kebakaran.
(Raden Trimutia Hatta) - See more at: http://news.liputan6.com/read/2041685/jokowi-pimpin-langsung-pemadaman-api-di-pasar-senen#sthash.ASS0nxrF.dpufPantauan Liputan6.com, Jokowi datang ke lokasi hanya dengan mengenakan baju koko putih dengan peci hitam. Saat tiba, ia langsung masuk ke sekitar lokasi pasar melalui pintu blok III Pasar Senen yang terbakar.
Saat Jokowi masuk, kepulan asap hitam dari pusat kebakaran masih sangat tebal. Kobaran api dari arah Barat bangunan pasar pun masih tampak terlihat saat Jokowi masuk. Namun, Jokowi tampak tidak menggunakan masker ataupun pakaian pelindung.
Para wartawan yang mengikutinya dari Balaikota pun diminta Jokowi untuk tidak masuk ke dalam karena kondisi yang dianggap membahayakan. "Jangan ada yang ikut, berbahaya!" tegas Jokowi.
Dari depan lokasi pasar, Jokowi tampak memantau proses pemadaman api dengan dikawal beberapa pasukan polisi dari Brimob Polda Metro Jaya dan Petugas dari Dinas Pemadam kebakaran. Mantan Walikota Solo itupun terlihat beberapa kali memberikan instruksi kepada petugas Pemadam kebakaran yang sedang bertugas.
Hingga pukul 10.10 WIB Jokowi masih berada di lokasi, saat ini Jokowi pun tampak terlihat mengatur dan memberikan instruksi kepada para petugas Dinas Pemadam Kebakaran. Ia pun sesekali memberikan semangat kepada para korban kebakaran.
Source : news.liputan6.com
Penjelasan "Jokowers" soal Panasbung
Calon presiden yang juga Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo atau Jokowi, berpose sebelum meresmikan posko media JKW4P di Jalan Cemara, Menteng, Jakarta, Kamis (3/4/2014). Jokowi diberikan mandat untuk menjadi calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES
Penjelasan "Jokowers" soal Panasbung
Pendukung calon presiden PDI-P Joko Widodo yang menyebut dirinya Jokowi Lovers atau Jokowersmembantah tudingan yang menganggap mereka pasukan cyberbayaran alias pasukan nasi bungkus (panasbung).
"Ada capres yang menuding soal panasbung kepada pendukung Jokowi secara sembrono dan tendensius. Lewat puisinya Fadli Zon melontarkan isu pasukan dunia maya dan panasbung (baca: Fadli Zon Sindir Akun Palsu dengan Puisi "Pasukan Nasi Bungkus"). Kenyataannya pendukung Jokowi bukan satu kelompok, melainkan multigerakan, baik di dunia maya maupun lewat gerakan langsung. Begitu masif dan heterogen," ujar Dadan Hamdani salah seorang Jokowers di Jakarta, Jumat (25/4/2014).
Menurut mantan Admin Group 1 Juta Facebooker Bibit Chandra ini, lahirnya Jokowers merupakan dukungan fanatik sehat karena Jokowi dianggap sosok yang pantas diteladani.
"Sejak muncul awal Januari Jokowers terdiri dari banyak page dan grup Jokowers dari Bekasi, Purwakarta, Lampung, Semarang dan Sumatera Utara," katanya.
Ponco Budi, seorang Jokowers lain mengungkapkan, di jejaring sosial Facebook ada sekitar 600-an grup pendukung Jokowi dan 100-an fans page atau page group multivarian yang mendukung Jokowi.
"Pendukung Jokowi sangat variatif. Ada Pendukung Capres Jokowi, Jokowi Capres, Cawapres Jokowi, Jokowi JK, Jokowi Ahok, dan sebagainya," katanya.
Menurut Ponco, beberapa kelompok pendukung Jokowi berasal dari inisiatif orang perorangan yang memang jatuh cinta kepada sosok Jokowi.
Namun, kata dia, tidak semua akun yang bernada pro-Jokowi betul-betul pendukung Jokowi. Hasil riset yang dilakukannya pada 21-22 April 2014 terhadap 300 akun bernada pro-Jokowi ternyata justru berisi konten-konten yang berseberangan. Akun-akun itu, misalnya, Group Jokowers, Jokowers Indonesia, Relawan Jokowi Presiden, dan Jokowi Presidenku.
"(Akun-akun itu berseberangan) alias memihak selain Jokowi," kata Ponco.
Dengan sebuah perangkat lunak yang menurutnya andal, ponco menemukan dua pertiga akun tersebut memiliki IP (Internet Protocol) yang terkonsentrasi. Ada 7-9 IP induk.
"Riset ini sangat sederhana. Ternyata masing-masing akun menunjukkan kesamaan IP," katanya lagi.
Dengan kata lain, kata Ponco, akun Jokowi haters tersebut dikelola dan dimanajemeni di beberapa tempat secara terkonsentrasi dengan ratusan pasukan dan perangkat.
"Ada capres yang menuding soal panasbung kepada pendukung Jokowi secara sembrono dan tendensius. Lewat puisinya Fadli Zon melontarkan isu pasukan dunia maya dan panasbung (baca: Fadli Zon Sindir Akun Palsu dengan Puisi "Pasukan Nasi Bungkus"). Kenyataannya pendukung Jokowi bukan satu kelompok, melainkan multigerakan, baik di dunia maya maupun lewat gerakan langsung. Begitu masif dan heterogen," ujar Dadan Hamdani salah seorang Jokowers di Jakarta, Jumat (25/4/2014).
Menurut mantan Admin Group 1 Juta Facebooker Bibit Chandra ini, lahirnya Jokowers merupakan dukungan fanatik sehat karena Jokowi dianggap sosok yang pantas diteladani.
"Sejak muncul awal Januari Jokowers terdiri dari banyak page dan grup Jokowers dari Bekasi, Purwakarta, Lampung, Semarang dan Sumatera Utara," katanya.
Ponco Budi, seorang Jokowers lain mengungkapkan, di jejaring sosial Facebook ada sekitar 600-an grup pendukung Jokowi dan 100-an fans page atau page group multivarian yang mendukung Jokowi.
"Pendukung Jokowi sangat variatif. Ada Pendukung Capres Jokowi, Jokowi Capres, Cawapres Jokowi, Jokowi JK, Jokowi Ahok, dan sebagainya," katanya.
Menurut Ponco, beberapa kelompok pendukung Jokowi berasal dari inisiatif orang perorangan yang memang jatuh cinta kepada sosok Jokowi.
Namun, kata dia, tidak semua akun yang bernada pro-Jokowi betul-betul pendukung Jokowi. Hasil riset yang dilakukannya pada 21-22 April 2014 terhadap 300 akun bernada pro-Jokowi ternyata justru berisi konten-konten yang berseberangan. Akun-akun itu, misalnya, Group Jokowers, Jokowers Indonesia, Relawan Jokowi Presiden, dan Jokowi Presidenku.
"(Akun-akun itu berseberangan) alias memihak selain Jokowi," kata Ponco.
Dengan sebuah perangkat lunak yang menurutnya andal, ponco menemukan dua pertiga akun tersebut memiliki IP (Internet Protocol) yang terkonsentrasi. Ada 7-9 IP induk.
"Riset ini sangat sederhana. Ternyata masing-masing akun menunjukkan kesamaan IP," katanya lagi.
Dengan kata lain, kata Ponco, akun Jokowi haters tersebut dikelola dan dimanajemeni di beberapa tempat secara terkonsentrasi dengan ratusan pasukan dan perangkat.
Source : indonesiasatu.kompas.com
23 LSM Indonesia: Jangan Pilih Capres Pelanggar HAM
23 LSM Indonesia: Jangan Pilih Capres Pelanggar HAM
Sebanyak 23 lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil Melawan Lupa mengingatkan masyarakat untuk tidak memilih calon presiden yang menurut mereka pernah melakukan pelanggaran hak asasi manusia (HAM). Mereka meminta masyarakat untuk tidak melupakan peristiwa penculikan aktivis pada tahun 1997-1998.
"Jangan pilih capres pelanggar HAM. Saat ini para pelaku yang diduga terlibat dalam kasus pelanggaran HAM justru maju sebagai kandidat capres 2014," kata Direktur Imparsial Al Araf, di Jakarta, Jumat (25/4/2014).
Selain Imparsial, 22 lembaga lain yang bergabung dengan koalisi ini adalah Kontras, YLBHI, Elsam, ICW, HRWG, Politik Rakyat, LBH Jakarta, LBH Pers, Institute Demokrasi, KASUM, JSKK, IKOHI, Ridep Institute, KRHN, LBH Masyarakat, Perempuan Mahardika, LBH Surabaya, AJI Indonesia, PUSHAM-UII Yogyakarta, INFID, NAPAS, dan FBLP.
"Prabowo Subianto yang diduga terlibat dalam peristiwa penculikan 1997/1998 berpeluang lolos menjadi kandidat capres 2014. Kemunculannya di atas pentas politik mengusik nurani kita. Apalagi korban hingga kini masih hilang dan perjuangan keluarga korban meraih keadilan tak kunjung terpenuhi," ujarnya.
Al Araf meminta masyarakat untuk mempertimbangkan dengan matang sosok presiden Indonesia ke depan. Koalisi berjanji, kata dia, akan terus melakukan sosialisasi mengenai kasus penculikan agar tidak dilupakan oleh publik.
"Kami bersepakat langkah ini tidak akan selesai di sini, kami akan terus bergerak dan berjuang. Karena reformasi saat ini merupakan perjuangan mereka yang jadi korban masa lalu," pungkasnya.
Menjelang jatuhnya Soeharto, menurut catatan Kontras, ada 23 orang yang hilang. Satu orang ditemukan meninggal, yaitu Leonardus Gilang. Sembilan orang diketahui diculik oleh tentara dan dilepaskan. Mereka adalah Desmond Junaidi Mahesa, Haryanto Taslam, Pius Lustrilanang, Faisol Reza, Rahardjo Walujo Djati, Nezar Patria, Aan Rusdianto, Mugianto, dan Andi Arief. Satu orang ditemukan.
Sementara itu, 13 orang tak diketahui nasibnya hingga kini. Mereka adalah Petrus Bima Anugrah, Herman Hendrawan, Suyat, Wiji Thukul, Yani Afri, Sonny, Dedi Hamdun, Noval Al Katiri, Ismail, Ucok Siahaan, Hendra Hambali, Yadin Muhidin, dan Abdun Nasser. Mereka berasal dari berbagai organisasi, seperti Partai Rakyat Demokratik, PDI Pro Mega, Mega Bintang, dan mahasiswa.
Sementara itu, 13 orang tak diketahui nasibnya hingga kini. Mereka adalah Petrus Bima Anugrah, Herman Hendrawan, Suyat, Wiji Thukul, Yani Afri, Sonny, Dedi Hamdun, Noval Al Katiri, Ismail, Ucok Siahaan, Hendra Hambali, Yadin Muhidin, dan Abdun Nasser. Mereka berasal dari berbagai organisasi, seperti Partai Rakyat Demokratik, PDI Pro Mega, Mega Bintang, dan mahasiswa.
Terungkap kemudian, penculikan sembilan aktivis yang dilepaskan itu dilakukan oleh anggota Kopassus yang tergabung dalam Tim Mawar. Semua anggota Tim Mawar dihadapkan pada Mahkamah Militer.
Terkait kasus ini, Dewan Kehormatan Perwira juga memberhentikan Prabowo sebagai anggota TNI. Saat itu Prabowo adalah Danjen Kopasssus. Ia dianggap sebagai pemegang komando tertinggi.
Dalam berbagai kesempatan Prabowo mengatakan, ia hanya mengetahui penculikan yang dilakukan terhadap sembilan orang yang ia lepaskan. Sisanya, ia mengaku tidak tahu.
Beberapa waktu lalu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon, melalui akun Twitter-nya menjelaskan kembali duduk soal peristiwa ini. Menurutnya, 13 orang yang hilang bukan tanggung jawab Prabowo. Ia menyebut, ada operasi lain selain yang dilakukan Tim Mawar.
Source : nasional.kompas.com
Friday, 25 April 2014
Selain Dicintai, Jokowi Juga Dibutuhkan
Selain Dicintai, Jokowi Juga Dibutuhkan
Jakarta - Budayawan Jaya Suprana menilai, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, Capres PDI Perjuangan (PDI-P) bukan hanya figur yang dicintai rakyat tetapi juga dibutuhkan. Hal itu terlihat dari antusias masyarakat ketika menyambut Jokowi.
"Saya tidak percaya survei, tetapi melihat bagaimana sikap masyarakat kalau menyambut Jokowi. Saya pernah wawancara Jokowi di Tanah Abang, ribuan rakyat menyambutnya bahkan ikut wawancara. Mereka bukan hanya mencintai tapi membutuhkan," kata Jaya sewaktu berkunjung ke Beritasatu Plaza, di Jakarta, Jumat (25/4).
Jaya mengaku merasakan itu sewaktu mengadakan wawancara dengan Jokowi di Tanah Abang. Menurutnya, sudah menjadi kodrat bagi Jokowi untuk menjadi pemimpin bahkan menjadi Presiden Indonesia.
"Jadi saya kira sudah seperti kodrat memang dia (capres)," kata Bos Museum Rekor Indonesia ini.
Jaya menilai Jokowi memiliki ketulusan yang tidak dimiliki oleh tokoh-tokoh lain. Mantan Wali Kota Solo itu juga memiliki sikap sederhana seperti Bung Hatta. Bahkan, memiliki semangat juang yang tinggi melebihi tokoh proklamator itu.
Sifat-sifat itu membuat Jaya Suprana menolak tuduhan yang menyebut Jokowi didanai oleh cukong dalam pencapresan. Karena Jokowi memiliki kharisma yang tidak dimiliki oleh capres-capres lainnya.
"Ketulusan Beliau membuat saya tidak percaya diongkosi oleh siapapun. Dia ada Bung Hattanya, sederhana, semangat juangnya juga ada bahkan tinggi. Dia juga bisa melawan," ujarnya.
Menurutnya, Jokowi bukan hanya sosok yang populer tetapi memiliki kapasitas menjadi pemimpin. Artinya, Jokowi merupakan tipe pemimpin yang cerdas karena kepopuleran dan elektabilitasnya yang tinggi. Bukan sebaliknya, hanya unggul dalam popularitas saja.
"Semua lupa kenapa Jokowi populer ? Karena kapasitas dia. Dia berhasil memindahkan PKL tanpa penggusuran dengan upacara kerajaan sewaktu menjabat sebagai Wali Kota Solo, itu merupakan capaian yang luar biasa," jelasnya.
Dirinya berharap, jika nanti Jokowi terpilih sebagai presiden, yang bersangkutan tidak terjangkit amnesia dengan melupakan kepentingan atau harapan-harapan masyarakat. Namun yang terpenting adalah Jokowi memiliki kabinet yang solid.
"Saya khawatir tatanan kepresidenan kita penuh dengan amnesia. Semoga Jokowi bebas dari amnesia," harapnya.
Secara magnet elektoral, Jaya menilai, Jokowi lebih kuat ketimbang SBY pada 2004. Sebab, SBY lebih diuntungkan akan kondisi politik pada saat itu sementara elektoral Jokowi tinggi secara alamiah.
Penulis: E-11/FQ
Sumber:Suara Pembaruan
Perbandingan Gaya SBY dan Jokowi Tinjau Kebakaran Senen
Susilo Bambang Yudhoyono dan Jokowi.
Perbandingan Gaya SBY dan Jokowi Tinjau Kebakaran Senen
JAKARTA - Pasar Senen, Jakarta Pusat, terbakar Jumat (25/4/2014) dini hari WIB. Asap hitam tebal pun tampak membubung dari pasar tertua di Jakarta tersebut. Diketahui, sumber kebakaran berada di blok 3 lantai 3. Sebanyak 40 mobil pemadam kebakaran pun dikerahkan untuk menjinakkan amukan si jago merah.
Kebakaran ini tak pelak memantik perhatian para pejabat. Salah satunya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Kepala negara meninjau langsung lokasi kebakaran sekitar pukul 11.20 WIB. Kedatangan SBY dikawal iring-iringan mobil kepresidenan. Dia datang usai menghadiri acara peringatan hari ulang tahun Otonomi Daerah di Istana Negara.
Berbekal kacamata hitam dan mengenakan baju safari, SBY tampak memantau kebakaran dari Plaza Atrium Senen. Jaraknya sekitar 300 meter dari Pasar Senen. Hadir pula bersamanya, Sekretaris Kabinet Dipo Alam, Walikota Jakarta Pusat Rustam Effendi, Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha, dan sejumlah unsur pemerintahan kota Jakarta Pusat.
Hanya 15 menit Presiden memantau kebakaran tersebut. Presiden ikut berbincang dengan unsur pemerintahan kota dan sejumlah menteri. Ia tampak menunjuk ke arah lokasi kebakaran dan memberikan instruksi kepada pejabat terkait. Tak lama berselang, Presiden langsung memasuki mobil dinasnya dan kembali ke Istana Negara.
Berbeda dengan kunjungan singkat SBY yang hanya memantau dari jarak 300 meter. Gubernur DKI Joko Widodo, yang datang sekiitar pukul 09.15 WIB, langsung masuk ke lantai dua pasar tersebut. Tak pelak, kunjungan orang nomor satu di Jakarta itu menimbulkan kehebohan.
Dengan mengenakan kemeja putih berlengan panjang dan berpeci, Jokowi langsung diikuti puluhan warga. Keramaian membuat koordinasi Jokowi dengan Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana terganggu. Para petugas sampai menghalau masyarakat agar tidak mengikuti.
Jokowi memantau langsung proses pemadaman salah satu toko oleh beberapa petugas damkar. Bahkan di sela kunjungan, Jokowi sempat dipaksa oleh seorang pedagang untuk masuk ke toko yang terbakar. Tak pelak, pria berbadan kurus itu langsung menenangkan sang pedagang.
Peristiwa itu terjadi di lantai 2 Blok III Pasar Senen. Di sela koordinasi antara Jokowi serta petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana DKI Jakarta, pedagang menghampiri Jokowi. "Pak, tolong saya, Pak, masuk ke dalam. Toko saya dikunci sama satpam, jadi enggak bisa nyelametin," teriak pedagang.
"Iya sabar-sabar," jawab Jokowi sambil menenangkan sang pedagang. "Kalau enggak percaya, ayo masuk dulu, Pak," timpal pedagang sambil menarik tangan Jokowi. "Iya, kamu tenang dulu, jangan bikin panik. Ikuti petugas saja," jawab Jokowi.
Petugas pemadam kemudian menenangkan pedagang tersebut. Sementara itu, Jokowi kembali meninjau toko-toko yang terbakar, ditemani petugas pemadam. Pedagang itu pun tampak pasrah dan masuk ke kerumunan para pedagang lainnya.
Hingga pukul 10.23 WIB, Jokowi masih melakukan blusukan-nya. Dia meminta kepada wartawan untuk tidak mengikutinya karena akan mengganggu proses koordinasi.
Source : tribunnews.com