Latest News

Saturday, 19 July 2014

Prabowo Hatta Dihukum Amat Berat di Tano Batak!!!

 

Prabowo Hatta Dihukum Amat Berat di Tano Batak!!!

Perasaan saya amat tergelitik membaca salah satu tulisan saudara saya sesama anak medan Fantasy, tentang  kemenangan telak Jokowi Jk di Tano Batak berdasarkan scan C1 di www.kawalpemilu.org. Dan ternyata hasil tabulasi tiap kabupaten/kota  kemarin siang  telah mengkorfimasi hal tersebut, seperti yang diberitakan www.merdeka.com dengan hasil sebagai berikut :

1. Kota Medan, Prabowo-Hatta 530.243 (52,16%) dan Jokowi-JK 486.395 (47,84%)

2. Deli Serdang, Prabowo-Hatta 424.682 (53,19%) dan Jokowi-JK 373.760 (46,81%)

3. Langkat, Prabowo-Hatta 247.482 (51,98%) dan Jokowi-JK 228.622 (48,02%)

4. Simalungun Prabowo-Hatta 144.362 (34,31%) dan Jokowi-JK 276.389 (65,69%)

5. Asahan, Prabowo-Hatta 154.937 (46,63%) dan Jokowi-JK 177.331 (53,37%)

6. Serdang Bedagai, Prabowo-Hatta 150.267 (50,08%) dan Jokowi-JK 149.761 (49,92%)

7. Labuhan Batu ,Prabowo-Hatta 106.571 (53,70%) dan Jokowi-JK 91.901 (46,30%)

8. Mandailing Natal, Prabowo-Hatta 150.048 (76,13%)dan Jokowi-JK 47.046 (23,87%)

9. Kota Pematang Siantar, Prabowo-Hatta 40.124 (21,13%) dan Jokowi-JK 149.761 (78,87%)

10. Batubara, Prabowo-Hatta 81.404 (46,55%)dan Jokowi-JK 93.483 (53,45%)

11. Karo, Prabowo-Hatta 25.462 (15,05%) dan Jokowi-JK 143.746 (84,95%)
Mantaaaaap.Mejuah-juah kita krina.
12. Labuhan Batu Utara, Prabowo-Hatta 73.485 (43,81%) dan Jokowi-JK 94.247 (56,19%)

13. Labuhan Batu Selatan, Prabowo-Hatta 66.898 (47,62%) dan Jokowi-JK 73.580 (52,38%)

14. Tapanuli Utara, Prabowo-Hatta 11.615 (8,78%) dan Jokowi-JK 120.744 (91,22%)

15. Tapanuli Tengah, Prabowo-Hatta 37.093 (28,08%) dan Jokowi-JK 95.001 (71,92%)

16. Dairi, Prabowo-Hatta 22.125 (16,78%) dan Jokowi-JK 109.732 (83,22%)

17. Kota Binjai, Prabowo-Hatta 77.888 (63,14%) dan Jokowi-JK 45.463 (36,86%)

18. Padang Lawas Utara, Prabowo-Hatta 82.604 (69,77%) dan Jokowi-JK 35.786 (30,23%)

19. Padang Lawas, Prabowo-Hatta 76.763 (72,73%) dan Jokowi-JK 28.789 (27,27%)

20. Kota Padang Sidimpuan, Prabowo-Hatta 71.847 (75,41%) dan Jokowi-JK 23.423 (24,59%)

21. Toba Samosir, Prabowo-Hatta 8.154 (9,30%) dan Jokowi-JK 79.525 (90,70%))

22. Humbang Hasundutan, Prabowo-Hatta 8.284 (9,63%) dan Jokowi-JK 77.704 (90,37%)

23. Kota Tebing Tinggi, Prabowo-Hatta 41.592 (53,95%) dan Jokowi-JK 35.498 (46,05%)

24. Kota Tanjung Balai, Prabowo-Hatta 34.519 (54,68%) dan Jokowi-JK 28.611 (45,32%)

25. Nias, Prabowo-Hatta 6.661 (10,75%) dan Jokowi-JK 55.301 (89,25%)

26. Samosir, Prabowo-Hatta 3.346 (5,54%) dan Jokowi-JK 57.030 (94,46%)

27. Kota Gunung Sitoli, Prabowo-Hatta 9.585 (16,50%) dan Jokowi-JK 48.491 (83,50%)

28. Nias Utara, Prabowo-Hatta 7.283 (13,85%) dan Jokowi-JK 45.305 (86,15%)

29. Nias Barat, Prabowo-Hatta 6.152 (16,04%) dan Jokowi-JK 32.202 (83,96%)

30. Kota Sibolga, Prabowo-Hatta 14.682 (39,41%) dan Jokowi-JK 22.573 (60,59%)

31. Pakpak Bharat, Prabowo-Hatta 6.681 (35,62%) dan Jokowi-JK 12.075 (64,38%)

32. Nias Selatan, Prabowo-Hatta 26.064 (13,20%) dan Jokowi-JK 171.401 (86,80%)

33. Tapanuli Selatan, Prabowo-Hatta 82.671 (62,02) dan Jokowi-JK 50.633 (37,98%)

34. Total suara, Prabowo-Hatta 2.831.574 (44,29%) dan Jokowi-JK 3.561.309 (55,71%)

Jika diperhatikan di 4 kabupaten yang merupakan pemekaran dari Tapanuli Utara yaitu : Tapanuli Utara, Toba Samosir, Samosir dan Humbang Hasundutan, Jokowi Jk menang mutlak di atas 90%. Bahkan di Samosir kemenangannya 94,46%. Keempat kabupaten tersebutlah yang bernama " Tano Batak " yang didiami secara mayoritas oleh  sub etnis Batak Toba. Di kabupaten yang didiami oleh sub etnis Batak yang lain juga dimenangi secara mutlak oleh pasangan Jokowi Jk seperti : Tano Niha (P.Nias), Tanah Karo, Simalungun, Dairi/Pakpak Bharat, Tapteng dan Kota Sibolga. Tetapi kemenangan Jokowi Jk disana tidak semencolok di 4 kabupaten Tano Batak. Dan satu-satunya kekalahan Jokowi Jk di kawasan eks Keresidenan Tapanuli adalah di Tapanuli Selatan beserta dengan 5 kabupaten/kota pemekarannya yaitu : Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, Kota Padang Sidempuan, Padang Lawas dan Padang Lawas Utara.

Mengapa pasangan Prabowo Hatta kalah telak diseluruh kawasan yang didiami oleh sub etnis Batak, kecuali di Tapanuli Selatan dengan pemekarannya ? Sebuah pertanyaan yang cukup menggelitik  untuk dijawab.

Dari segi demografi kependudukan seluruh kawasan yang didiami suku Batak dan sub etnisnya mayoritas beragama Kristen Protestan dan sebagian kecil Katolik, kecuali daerah Tapanuli Selatan yang mayoritas beragama Islam dan sebagian kecil Kristen dan Katolik.

Penyebab terpuruknya perolehan suara Prabowo Hatta di kawasan tersebut :

1.Dukungan dari Gereja Kharismatik atau Kristen kanan (yang agak fanatik) yang dipelopori oleh Pendeta  Gilbert Luimondong dan Yakob N kepada Prabowo Hatta. Hal ini bertentangan dengan aliran Kristen Moderat (tengah) yang dianut sebagian besar suku Batak dan sub etnisnya yang bernaung dibawah denominasi gereja HKBP beserta dkknya. Dkknya HKBP (Batak Toba) termasuk GKPS (Simalungun), GBKP (Karo), BNKP dan ONKP (Nias), GKPPD (Dairi/Pakpak), GKPA (Angkola), beserta beberapa pecahan dari HKBP seperti HKI dan GKPI.

2.Dukungan dari partai-partai Islam terutama PKS yang menganut aliran Islam Kanan (yang agak fanatik, 11 12 lah dengan Gereja Karismatik), kedua-duanya kurang disukai suku Batak.

3.Partai pendukung Jokowi Jk, terutama PDIP mempunyai hubungan emosional yang cukup kuat dengan suku Batak dan sub etnisnya. Karena hanya dipartai inilah orang-orang Batak bisa berkiprah di ajang perpolitikan nasional secara maksimal, seperti Yasonna Laoly (Nias), Bungaran Saragih (Simalungun), Almarhum Sutradara Ginting (Karo), Irmadi Lubis (Mandailing), kalau Batak Toba tidak perlu disebutkan (anda coba saja hitung sendiri, dan anda pasti akan geleng-geleng kepala bahkan sakit kepala ha......ha.....ha.... ) Maruarar Sirait, Adian Na70, Efendi Simbolon, Eriko Sotarduga Sitorus, Masinton Pasaribu, Sukur Nababan, Panda Nababan ayahanda Putra Nababan Wapimred Metro TV, dan masih banyak lagi yang lainnya yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu.

4.Tim sukses Jokowi Jk yang banyak diisi oleh orang-orang Batak, terutama beberapa orang yang merupakan tokoh yang cukup dihormati di Tanah Batak seperti : Letjen (pur) Luhut Panjaitan yang merupakan pendiri DEL Sitoluama, Letjen (pur) TB Silalahi pendiri SMU Plus Yayasan Soposurung Balige yang juga ketua dewan pertimbangan Partai Demokrat, Ruhut Sitompul SH alias Si Raja Minyak dari Medan dll. NB : Dari PDIP tidak perlu disebutkan lagi he..he...he...

5.Kampanye hitam yang diterima oleh Jokowi dari Obor Rakyat, terutama yang menyebut Jokowi Katolik dan keturunan Tionghoa bagi orang Batak " Nunga Palobihu " yang artinya sangat keterlaluan sekali. Walaupun dulu Tano Batak disebut Peta Kemiskinan tapi sekarang sudah jauh berbeda. Orang-orang disana sekarang sudah melek politik dan informasi.

6.Tim Kampanye Prabowo Hatta jarang menampilkan orang Batak sebagai " Corongnya " atau juru bicaranya. Kalaupun ada itu hanya satu dua orang seperti Martin Hutabarat dan Kastorius Sinaga.

7.Sudah sepuluh tahun ini tidak ada anggota kabinet yang berasal dari suku Batak yang beragama Kristen terutama dari denominasi gereja HKBP dkk. Sejak jaman pemerintahan presiden Sukarno orang Batak Kristen selalu mengisi anggota kabinet kepresidenan. Dan suku Batak pada umumnya menganggap bahwa Prabowo Hatta tidak akan mengakomodasi hal tersebut. Kembalinya orang Batak Kristen kedalam kabinet hanya akan bisa terwujud kalau Jokowi Jk yang menang.

8. Hal yang paling membuat jengkel seluruh suku Batak dan sub etnisnya kepada Prabowo Hatta adalah FPI ! Dukungan dari FPI yang menganut aliran Islam kiri (Islam garis keras) kepada Prabowo betul-betul telah " Mangaribakhon Ate-ate Dohot Pusu-pusu Ni Halak Batak " mengoyak hati dan jantung seluruh suku Batak. Hal yang terakhir inilah membuat seluruh orang Batak menghujamkan "Vonis" yang amat kejam kepada Prabowo Hatta. Seluruh orang Batak tidak akan lupa akan kejadian penutupan gereja-gereja secara paksa di Indonesia, terutama yang terjadi kepada " Gereja HKBP Cikeusik Bekasi ". FPI mungkin hanya mengusik satu gereja HKBP, tapi FPI tidak tahu bahwa itu artinya mereka telah mengganggu seluruh anggota gereja HKBP. Seperti mengganggu seekor lebah, itu sama saja artinya mengganggu seluruh kawanan lebah yang berada dalam satu koloninya.

Biarlah kemenangan telak bagi Jokowi Jk di Tano Batak ( bahkan Kota Solo pun tak sanggup menandinginya ) menjadi pembelajaran berharga bagi Prabowo Hatta dan Tim Suksesnya.

Salam Anak Medan, HORAS !!!

Source : http://m.kompasiana.com/post/read/668939/2/prabowo-hatta-dihukum-amat-berat-di-tano-batak-.html

 

1 comment:

  1. Hasil komposi suara di Serdang Bedagai apakah sdh disesuaikan dgn hasil penggrebekan polisi di kantor kelurahan bahwa sdh ada kotak berisi kertas suara yang sdh tercoblos no. 1 sebelum dilakukan pencoblosan resmi di TPS?

    ReplyDelete