Latest News

Tuesday, 22 January 2013

Fenomena: Kala Jokowi Menepuk Jidat

Kala Jokowi Menepuk Jidat
Gubenur DKI Jakarta, Joko Widodo meminta media massa tak menanyakan semua kebijakannya terkait permasalahan-permasalahan di DKI. Menurutnya hal itu agar dirinya bisa fokus dalam upaya menyelesaikan masalah. Pernyataan itu dilontarkan Jokowi saat sejumlah wartawan menanyakan upayanya dalam menangani premanisme di DKI.

�Satu-satu dulu lah nanti tak selesain semua. Jangan semua ditanyain, pak ini, pak itu. Coba lihat di sini anget jidat saya,� ujar Jokowi menjawab pertanyaan wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (1/11).

Hingga saat ini tindakan premanisme memang merupakan salahsatu masalah serius di DKI. Masih banyak warga jakarta yang belum nyaman jika bepergian pada larut malam, maupun saat hendak pulang dari kantor. Sejumlah aksi premanisme terjadi di angkutan umum, terminal, jalanan dan sejumlah titik rawan lainnya.

Sidak di Kelurahan Senen

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo kecewa saat melakukan inspeksi ke kantor Kelurahan Senen, Jakarta Pusat, Selasa, 23 Oktober 2012 lalu. Jokowi langsung memeriksa ruang pelayanan di kelurahan tersebut.

Gubernur miris melihat loket layanan masyarakat seperti e-KTP belum buka dan kantor masih kosong di Kelurahan Senen. Bahkan saking paniknya, tangan seorang petugas bergetar, dia tak kuasa membuka ruang e-KTP, meski kunci sudah ada di tangannya.

Jokowi lalu segera menuju ke lantai atas tempat pelayanan umum. Di sana, lagi-lagi ruangan masih kosong-melompong. Lurah dan wakilnya juga belum ada di ruangannya.

Jokowi pun kembali turun ke lantai satu dan duduk di meja. Saat itu Jokowi terdiam dan matanya mengitari seluruh ruangan. Jokowi lalu menggelengkan kepala dan menepuk jidatnya.

Diwawancara mahasiswi cantik

Usai rapat pimpinan di Bali Kota DKI Jakarta, Jokowi langsung diserbu pertanyaan wartawan. Rapat pada hari Selasa (30/10) itu khusus membahas mengenai penanganan banjir.

Namun usai rapat Jokowi tidak hanya diberondong pertanyaan seputar penanganan banjir, isu-isu lain pun ditanyakan kepada kader PDIP itu.

Tak hanya wartawan, beberapa mahasiswi cantik hari itu juga mengincar Jokowi. Seperti wartawan, mereka pun menanyakan kebijakan Jokowi mengatasi banjir untuk tugas kuliah. Jokowi pun mengeluh saat itu.

"Satu-satu dong, saya jadi pusing ini," ujar Jokowi sambil menepuk jidatnya.

"Harusnya kepala saya ada tiga," kelakar pria kurus ini.

Ditanya soal atasi premanisme

Segala permasalahan di Ibu Kota saat ini seolah diserahkan kepada Jokowi. Gubernur DKI ini dianggap bisa menyelesaikan semua permasalahan termasuk premanisme.

"Soal mengatasi premanisme nantinya akan seperti apa?" tanya wartawan.

"Satu-satu lah nanti tak selesain. Ya satu-satu dirampungin ini baru dirampungin yang lain," ujar Jokowi menjawab pertanyaan wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (1/11).

"Jangan semua ditanyain, pak ini pak itu. Coba lihat di sini anget (sambil menempelkan punggung telapak tangan di keningnya)," ujar Jokowi.

Jokowi meminta media untuk tidak menanyakan semua kebijakannya. Jokowi minta diberi kesempatan untuk menyelesaikan masalah di Ibu Kota satu persatu.

Ditanya soal pemenang tender MRT

Seminggu setelah dilantik, Jokowi diberondong wartawan seputar isu Jakarta. Namun Jokowi yang saat itu ditemui wartawan hanya geleng-geleng kepala.

Jokowi bahkan terkesan acuh saat wartawan menanyainya soal pemenang tender MRT. "Penentuan pemenang MRT enggak tahu, sampai tadi saya belum tahu. Saya belum sedetail itu, baru tau MRT itu apa. Besok panggil lagi, ngomong lagi, tanya lagi, gitu-gitu aja," kata Jokowi di Balai Kota, Senin (22/10) lalu.

Jokowi mengaku kesulitan menjawab semua pertanyaan wartawan. Hal ini dikarenakan semua permasalahan di Ibu kota ditanyakan kepada dirinya.

"Pusing pikiran saya, yang satu nanya Kampung Pulo, MRT, macet, coba kalau saya yang tanya gitu, kamu pusing gak?," tanya Jokowi kepada wartawan.

"Enak yang tanya, pusing yang jawab," ujar Jokowi sambil menepuk jidatnya.

Sumber : http://www.merdeka.com/jakarta/4-kejadian-yang-membuat-jokowi-menepuk-jidat/ditanya-soal-pemenang-tender-mrt.html

No comments:

Post a Comment