Latest News

Tuesday, 28 January 2014

Koran Inggris samakan Jokowi dengan wali kota London

Koran Inggris samakan Jokowi dengan wali kota London

Jokowi tinjau pintu air Cisadane. ©2014 merdeka.com/imam buhori                           Reporter : Muhammad Hasits | Senin, 27 Januari 2014 15:09

Koran Inggris samakan Jokowi dengan wali kota London


Jokowi kerap kali disama-samakan dengan tokoh-tokoh dunia. Dulu, majalah Jerman, Spiegel menyebut Jokowi mirip khalifah Harun al-Rashid, Nelson Mandela dan Mick Jagger .

Sekarang, koran terkemuka Inggris Independent menyamakan Jokowi dengan Wali Kota London Boris Johnson. Jokowi disebut Boris Johnson of Asia.

Artikel soal Jokowi ini ditulis oleh James Ashton dan dipublikasikan pada Minggu 26 Januari 2014. Ia memberikan judul dalam tulisannya "On the road to power? Meet Joko Widodo, Indonesias very own Boris Johnson".

Johnson adalah seorang politikus Partai Konservatif Britania Raya dan wartawan yang terpilih menjadi Wali Kota London sejak tahun 2008. Sebelumnya, Johnson menjabat sebagai anggota Parlemen Britania Raya dan Pemimpin Redaksi majalah The Spectator.

Bedanya kini Boris Johnson telah menikmati indahnya kota London. Ia telah membangun proyek-proyek besar di London dengan menggandeng investor internasional dan mampu mengundang banyak wisatawan. Sementara Jokowi masih berkutat dengan persoalan Jakarta yang masih akut.

Jokowi masih mempunyai pekerjaan rumah untuk mengurusi Jakarta. Salah satunya adalah banjir.

Jokowi menjelaskan, sudah 20 tahun sungai-sungai di Jakarta tidak dikeruk, maka butuh 8 tahun untuk membebaskan Jakarta dari banjir. Ia juga pusing karena masih ada 34.000 kepala keluarga tinggal di bantaran sungai.

"Masalah paling utama kami sekarang adalah kebutuhan dasar manusia. Banjir dan kemacetan lalu lintas. Di Jakarta, kesenjangan antara kaya dan si miskin sangat luas," ujarnya.

Untuk mengetahui persoalan Jakarta lebih detail, Jokowi tak ingin lama-lama di kantor. Karena itu ia kerap blusukan keliling Jakarta.

"Satu atau dua jam setiap hari lebih dari cukup (di kantor). Masalahnya bukan di kantor, masalahnya ada di luar sana," katanya. 

"Setiap hari saya menyambangi masyarakat, turun ke jalan. Saya bisa tahu apa keinginan mereka, apa yang mereka butuhkan," imbuhnya.

Source : merdeka.com

No comments:

Post a Comment