Latest News

Sunday, 30 March 2014

Jokowi: Saya Bukan Boneka

Jokowi: Saya Bukan Boneka

CIANJUR - Bakal calon presiden (Capres) dari PDIP, Joko Widodo, membantah bahwa dirinya merupakan calon boneka dari suatu kelompok atau perseorangan. Hal itu menjawab tudingan miring kepada dirinya yang digadang-gadang menjadi capres terkuat di Indonesia.
"Bukan boneka, kalau boneka rakyat iya. Saya tidak merasa dan cuekin aja. Saya tidak mau mengejek yang lain dan menjelekan yang lain," ujar pria yang akrab disapa Jokowi kepada wartawan usai berorasi di Lapangan Joglo, Kelurahan Sawahgede, Kecamatan Cianjur, Sabtu (29/3/2014).
Ribuan simpatisan PDI Perjuangan memenuhi Lapangan Joglo, Kelurahan Sawahgede, Kecamatan Cianjur, Sabtu (29/3). Mereka menggunakan atribut merah dan hitam baik berupa baju dan bendera partai berlambang kepala banten itu.
Pantauan Tribun, pelaksanaan kampanye akbar itu dijaga ketat aparat kepolisian dari Polres Cianjur. Meski terik matahari menyengat simpatisan PDI P itu bersemangat dengan kedatangan Jokowi. "Jokowi, Jokowi, Jokowi,...," kata simpatisan serentak.
Pria yang akrab disapa dengan sapaan Jokowi ini memang diagendakan melakukan kampanye di daerah pemilihan Jawa Barat (Jabar) III Cianjur-Bogor. (cis)

Source : tribunnews.com

Friday, 28 March 2014

*Jokowi ingin koalisi dengan rakyat, bukan politikus



*Jokowi ingin koalisi dengan rakyat, 

bukan politikus

Bakal calon presiden dari PDI Perjuangan Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan, lebih memilih berkoalisi dengan rakyat ketimbang tokoh nasional. Oleh karena itu dia memilih mendeklarasikan pencapresannya dilakukan sederhana di rumah Si Pitung, Marunda, Jakarta Timur, Jumat (14/3).

"Di deklarasi saya tidak ada tokoh besar, hanya di rumah Si Pitung dengan bendera merah putih. Itu artinya karena koalisi kita dengan rakyat bukan dengan siapa-siapa, karena yang pilih adalah rakyat," ujarnya di hadapan Paguyuban Timbul Sehati di Rumah Makan Lembur Puring, Kampung Legos, Cicurug, Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (27/3) malam.

Keinginan Jokowi berkoalisi dengan rakyat mengingatkan kita pada Koalisi Kerakyatan pada pemilu 2004. Dimana Koalisi Kerakyatan menjadi ujung tombak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Tujuannya melawan Koalisi Kebangsaan yang dipimpin Megawati Soekarnoputri.

Seperti diketahui, pasangan SBY-Jusuf Kalla (JK) dalam pemilihan presiden 2004 saat putaran kedua melakukan koalisi dengan Partai Demokrat, Partai Keadilan dan Partai Bulan Bintang (PBB). Sementara Mega didukung oleh Partai Golkar, PPP dan lainnya.


sumber : merdeka.com


Source : FB Jokowi
https://www.facebook.com/Jokowi.RepublikIndonesia/photos/a.219800798228459.1073741828.219214058287133/222732927935246/?type=1&theater

Wednesday, 26 March 2014

Mohon Diketahui dan Diperhatikan Dengan Serius


Mohon Diketahui dan Diperhatikan 
Dengan Serius

[BAHAYA..BAHAYA..BAHAYA..] Bantu sebarkan !!

JOKOWERs.. Bila PDIP suaranya kurang dari 25% atau kursinya kurang dari 20%, ada kemungkinan besar JOKOWI gagal jadi Capres... karena 11 partai lain tak ada yang mau koalisi demi Presidennya asal bukan JOKOWI..

Khusus bagi 75 juta kaum GOLPUT, janganlah kalian hanya datang ke PILPRES COBLOS JOKOWI. Wajib datang juga ke PILEG COBLOS PDIP agar suaranya diatas 25% atau kursinya diatas 20%..

Bisa saja anda tak suka partai termasuk PDIP, tapi bila anda tidak datang ke PILEG, jagoan kita JOKOWI bisa gagal Nyapres.. Tak akan ada Presiden JOKOWI..

Tak ada pilihan lain, COBLOS PDIP NO. 4 demi JOKOWI PRESIDEN menuju INDONESIA BARU !!

FB Sabar Mangadu

JOKO WIDODO PUTRA DARI SEORANG RAKYAT BIASA YG SLLU DEKAT & MENGERTI PERASAAN RAKYATNYA



JOKO WIDODO PUTRA DARI SEORANG 

RAKYAT BIASA YG SLLU DEKAT &

MENGERTI PERASAAN RAKYATNYA


Disaat pemilu 2014 ini bnyk politikus yg berubah ingin menjadi super hero
Tp mereka akan mati & gugur karena mereka smua hnya kepura"an saja & meniru bangsa luar yg gak berpolitik dengan santun bahkan bnyk capres yg menjanjikan diri nya akan seperti supermenlah,batmanlah dll.....
Tp capres" itu jg akan tumbang karena itu hnya kepura"an juga & akhirnya kedok"mereka juga akan terbuka dengan sndirinya


Tp smua akan di dipimpin oleh seorang yg berkesatria yg bijak & arif dalam memimpin negri ini walaupun dia kurus krempeng tp dia jjr apadanya tidak berpura"
Itulah dia sang satrio piningit yg akan membawa negri INDONESIA TERCINTA INI LEBIH BAIK & MAKMUR DR SEBELUMNYA


KARENA DIA ADALAH SEORANG PEMIMPIN YG SLLU DEKET DENGAN RAKYAT
KARENA DIA MEMPUNYAI SIFAT YG SEDERHANA DALAM KESEDERHANAAN
SIAPA LAGI KLW BUKAN PAK JOKO WIDODO PUTRA DR SEORANG RAKYAT BIASA YG SLLU DEKAT & MENGERTI PERASAAN RAKYATNYA


SETUJU GAK NEH KAWAN" SMUA KALAU JOKOWI ITU SATRIO PININGIT CALON PEMIMPIN NUSANTARA INI & YG AKAN MEMBAWA INDONESIA LEBIH MAKMUR & MENJADI INDONESIA HEBATTTT......??????
KOMEN YG SANTUN & ARIF YA???


Source : FB Vhankzlhiima Orenz Ramadhan

Tuesday, 25 March 2014

Diprotes Tokoh Betawi, Ini Tanggapan Jokowi

KOMPAS.com/Fabian Januarius KuwadoDetik-detik menjelang Joko Widodo menyatakan siap menjadi calon presiden di Rumah Pitung, Marunda, Jakarta Utara, Jumat (14/3/2014).

Diprotes Tokoh Betawi, Ini Tanggapan Jokowi


JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo membantah anggapan yang mengatakan bahwa deklarasi pencapresannya di Rumah Pitung, Marunda, Jakarta Utara, sebagai bentuk perlawanan terhadap calon-calon presiden lainnya. 

Menurut Jokowi, perlawanan yang ia maksudkan adalah perlawanan terhadap kemiskinan, ketidakadilan, kebodohan, dan neoliberalisme. Jokowi mengaku bahwa ia sama sekali tidak menganggap capres-capres lain sebagai saingannya. 

"Jadi itu bukan perlawanan ke bangsa sendiri. Capres yang lain saudara kita juga, kawan dekat saya semuanya," kata Jokowi di Balaikota Jakarta, Senin (24/3/2014). 

Selain itu, Jokowi menganggap bahwa deklarasi di Rumah Pitung sebagai penghargaannya terhadap salah satu cagar budaya yang ada di Jakarta itu. Ia menolak tudingan bahwa dia telah memanfaatkan rumah tersebut untuk kepentingan politik. 

"Memang di situlah penghargaan kita, karena di situ cagar budaya, warisan budaya, kawasan bersejarah," ucapnya. 

Seperti diberitakan, deklarasi kesiapan menjadi calon presiden yang dilakukan Jokowi di Rumah Pitung, Jumat (14/3/2014), mendapat protes dari organisasi Badan Musyawarah Masyarakat Betawi. 

Ketua Lembaga Antar-Bidang Muhammad Rifky menyatakan keberatan dan meminta Jokowi segera meminta maaf kepada masyarakat Betawi karena telah menggunakan nama pahlawan Si Pitung untuk kepentingan politik. 

Budayawan Betawi itu mengatakan, ada beberapa hal yang membuat masyarakat Betawi tidak terima saat Jokowi melakukan deklarasi di Rumah Pitung seminggu lalu. Pertama, pengumuman tersebut digelar secara mendadak tanpa ada komunikasi dahulu dengan masyarakat Betawi yang notabene "pemilik" rumah Pitung.

Permasalahan kedua adalah Rumah Pitung merupakan cagar budaya. Menurut dia, tidak seharusnya cagar budaya dijadikan tempat deklarasi capres kelompok tertentu. 

Hal lain yang membuat tokoh-tokoh Betawi geram adalah Jokowi menjadikan si Pitung sebagai simbol perlawanan. Rifky berpendapat, perkataan itu tidak tepat diucapkan oleh Jokowi pada saat itu sebab Pitung berjuang dan melawan penjajahan kolonial Belanda. 

Ia juga menjelaskan, tokoh Pitung merupakan penggambaran pahlawan yang berjuang tidak untuk kepentingan kelompok, tetapi untuk masyarakat. Berbeda dengan Jokowi yang mencalonkan diri menjadi presiden dari kelompok tertentu.

Source : nasional.kompas.com

Ini Alasan Mega Tunjuk Jokowi sebagai Capres

Di depan ribuan kader dan simpatisan PDI-P, Selasa (25/3/2014), Megawati Soekarnoputri membeberkan alasannya menunjuk Jokowi sebagai capres dari partai berlambang banteng bermoncong putih tersebut.

Ini Alasan Mega Tunjuk Jokowi sebagai Capres


YOGYAKARTA,KOMPAS.com — Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri mengungkapkan alasannya menunjuk Joko Widodo sebagai calon presiden yang akan diusung PDI-P pada pemilu mendatang. Di depan ribuan kader dan simpatisan yang hadir dalam kampanye di Lapangan Denggung, Kabupaten Sleman, Selasa (25/3/2014), Mega mengatakan, sosok Jokowi adalah jawaban atas kebutuhan masyarakat.

"Masyarakat ingin melihat Indonesia lebih baik karena itu saya beri mandat Bapak Jokowi untuk maju menjadi capres PDI-P," ujar Mega yang hadir sebagai jurkam. 

Menurutnya, Jokowi memiliki komitmen untuk membuat perubahan menjadi Indonesia yang lebih baik. Komitmen itu, lanjutnya, perlu mendapat dukungan dari seluruh kader dan simpatisan melalui memenangkan PDI-P pada Pemilu 2014 mendatang.

"Saya pernah bertanya dan Jokowi menjawab berkomitmen mengubah Indonesia menjadi lebih baik. Hanya perlu bantuan dari semua masyarakat," ujarnya.

Mega menuturkan, pada pemilu tahun ini, terdapat 60 juta pemilih baru atau pemula dan untuk mengusung capres sendiri minimal harus mendapatkan 20 persen suara di parlemen. Untuk bisa mengusung capres sendiri, PDI-P harus memenangi Pemilu 2014. 

Dalam orasi politiknya, Mega juga menekankan bahwa mereka yang golput adalah orang yang tidak memahami hak dan kewajibannya. 

"Negara maju ada di tangan rakyat, bukan Megawati, bukan presiden yang sekarang. Maka, gunakanlah hak memilih," ujarnya

Source : nasional.kompas.com

Peserta di Acara APJATI Rebutan untuk Foto, MC Minta Maaf ke Jokowi

Mulya Nurbilkis - detikNews

Peserta di Acara APJATI Rebutan untuk Foto, MC Minta Maaf ke Jokowi


Jakarta - Kehadiran Jokowi membuat warga sudah pasti datang untuk bersalaman dan berfoto bareng. Hal ini semakin menjadi pasca dia resmi dicapreskan PDIP.

Seperti saat Jokowi tiba di Gedung Ardyagarini, Halim Perdana Kusuma. Jokowi langsung disambut Ketua DPP Apjati, A.U Basalamah dan puluhan peserta Bimbingan Teknis Asosiasi Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (APJATI). Mereka berebut salaman dan meneriakkan nama Jokowi.

"Hidup pak Jokowi," teriak peserta Bimtek yang disambut tepuk tangan, Selasa (25/3/2014).

Jokowi yang mengenakan kemeja putih hanya tersenyum sambil berjalan ke tempat duduknya di depan panggung acara. Dalam acara ini turut hadir Kepala BNP2TKI, Gatot Abd Mansyur dan Dirjen Binapenta Kemenakertrans Reyna Gusman.

Insiden saling sikut saat peserta acara berebutan untuk berfoto dengan Jokowi. Jokowi sempat terjepit dan ditarik beberapa orang untuk berfoto bersama.

"Bapak-bapak ibu-ibu sabar. Nggak usah dorong-dorong. Kasihan pak Jokowi," kata MC acara yang hanya ditanggapi Jokowi dengan senyuman.

Sayangnya, imbauan ini seperti tak didengarkan oleh peserta rapat. Mereka terus mengajak Jokowi berfoto hingga di tempat duduk.

Hingga selesai membuka acara dan beranjak pulang, Jokowi masih terus diajak berfoto. Melihat peristiwa tersebut, akhirnya panitia menyatakan permohonan maaf atas ketidaknyamanan Jokowi.

"Mohon maaf ya Pak Jokowi. Tapi ya begitulah resiko pemimpin. Ini adalah antusiame warga DKI akan sosok pemimpinnya," ujar MC acara dari pengeras suara.

Source : news.detik.com

Monday, 24 March 2014

Jokowi: Diserang, Aku Rapopo...

Calon presiden yang juga Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo atau Jokowi, berbicara saat menyambut peserta kontingen tim Garuda Baru di Balaikota, Jakarta, Senin (24/3/2014). Jokowi berharap peserta bisa mengharumkan nama Indonesia dalam turnamen Piala Dunia Anak Jalanan atau Street Child Soccer World Cup (SCWC) 2014 di Rio De Jainero, Brasil. KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES

Jokowi: Diserang, Aku Rapopo...


Gubernur DKI Jakarta yang juga calon presiden dari PDI Perjuangan, Joko Widodo, enggan menanggapi berbagai komentar negatif dan serangan yang akhir-akhir ini sering ditujukan kepadanya. Ia pun mengaku tidak mempermasalahkan serangan-serangan tersebut. Menurut Jokowi, masyarakat Indonesia saat ini sudah cerdas. Jadi, berbagai informasi negatif tidak akan mudah diterima begitu saja. 

"Mau nyerang silakan, mau ngejek silakan, toh, masyarakat sudah bisa menyaring mana yang benar dan mana yang tidak benar. Mau dukung silakan, mau tidak dukung silakan. Aku rapopo, aku rapopo, he-he-he," kata Jokowi, di Balaikota Jakarta, Senin (24/3/2014). 

Jokowi menilai, saling serang dan saling mencemooh satu sama lain bukan budaya bangsa Indonesia. Karena itu, ia mengaku tidak akan pernah mau terlibat dalam tindakan tersebut. Jokowi pun lebih menyarankan para lawan-lawannya untuk saling beradu gagasan dan adu program dengan dirinya. 

"Saya tidak pintar debat, tapi kalau mau adu gagasan, sih, boleh," ujar pria asal Solo itu.
Source : indoneisiasatu.kompas.com

Empat Pernyataan Jokowi yang Mengaduk-aduk Emosi Pendukung

Jokowi di Lampung. (Antara/Kristian Ali)

Pesan apa saja yang disampaikan Jokowi di hadapan pendukungnya?

Empat Pernyataan Jokowi yang Mengaduk-aduk Emosi Pendukung


Ketika menjadi juru kampanye di Provinsi Lampung akhir pekan kemarin, Joko Widodo (Jokowi) berorasi di hadapan ribuan kader dan simpatisan yang datang dari berbagai pelosok desa.
Pembawaan Jokowi sebagai calon presiden dari PDI Perjuangan sedikit berbeda dengan ketika ia berperan sebagai Gubernur DKI Jakarta. Di Lampung, Jokowi bicara dengan penuh tenaga. Ia berusaha memberi keyakinan kepada pendukungnya agar tetap percaya kepada PDI Perjuangan.
Pesan apa saja yang disampaikan Jokowi di hadapan pendukungnya? Berikut ini catatansuara.com tentang pernyataan-pernyataan Jokowi yang mendapat sambutan luar biasa dari pendukungnya ketika kampanye di Lampung.
1. Pilih pemimpin yang mau bekerja
Jokowi meminta masyarakat untuk memilih pemimpin yang mau bekerja, bukan pemimpin yang suka mengumbar janji manis. Bila para lurah, camat, bupati, gubernur, dan presiden, bekerja semua, maka negara Indonesia akan maju.
“Kalau pemimpinnya kerja, ndak ada itu jalan rusak seperti yang di depan. Benar ndak?” kata Jokowi di lapangan Rejobasuki, Lampung Tengah, Sabtu (23/3/2014). Pendukung Jokowi pun menjawab serentak, “Benar.”
2. Tak kempesin partai lain, hanya rebut suara saja
Jokowi optimistis PDI Perjuangan akan mendominasi suara di berbagai daerah di Indonesia. PDI Perjuangan, kata dia, sudah membuat peta yang isinya wilayah-wilayah yang nanti masyarakatnya akan beralih mendukung PDI Perjuangan.
“Potensi kita di Kalimantan, Sulawesi, Papua, Jawa, sudah kita petakan secara rinci. Petanya, di mana kita harus berhenti dan jalan, sudah kelihatan,” kata Jokowi di Kota Gajah, Lampung Tengah, Sabtu (22/3/2014). “Kami (PDI Perjuangan) ndak kempesin suara (partai) lain, hanya rebut saja.”
3. Berat dapat mandat jadi capres
Di hadapan ribuan pendukung, Jokowi mengatakan bahwa sesungguhnya ia merasa berat mendapat mandat sebagai calon presiden dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Berat karena seorang presiden harus betul-betul bekerja untuk rakyat. Betul-betul melayani rakyat dari Sabang sampai Merauke.
“Saat itu saya sampaikan, saya siap melaksanakan. Tapi ini bukan tugas ringan, ini tugas berat,” kata Jokowi di Lapangan Rejo Basuki, Lampung Tengah, Sabtu (22/3/2014).
4. Pilih capres yang tak banyak umbar janji
Jokowi mewanti-wanti pendukungnya tak salah pilih wakil rakyat di lembaga legislatif. Ia mengingatkan agar masyarakat memilih orang yang tidak suka mengumbar janji.
“Yang dilihat dari seorang pemimpin itu apa? Kerjanya. Bukan hanya janji-janji. Janji-janji udah kebanyakan. Rakyat ingin lihat pemimpin kerja. Kalau pemimpin kerja, gak akan ada jalan rusak seperti itu. Itu yang baru saya lihat, yang lain gak tahu,” kata Jokowi, Sabtu (22/3/2014).
“Saya hanya mengingatkan, ini tahun penentuan. Kalau salah pilih presiden atau caleg, nunggunya masih lima tahun, kesuen (kelamaan),” Jokowi menambahkan.
Suource : suara.com

Jokowi Bukanlah Kartu As Terakhir Megawati

Joko Widodo dan Megawati Soekarno Putri / kompas.com

Joko Widodo dan Megawati Soekarno Putri / kompas.com


Jokowi Bukanlah Kartu As Terakhir Megawati


Pemilu merupakan arena pertempuran modern. Banyak strategi yang harus dikerahkan demi kemenangan. Dalam Pemilu 2014 ada 2 arena pertempuran. Yang pertama adalah Pileg dan yang berikutnya adalah Pilpres. Dua duanya berkaitan dan tidak bisa dilepaskan. Kekurangan suara dalam Pileg akan menentukan ikut tidaknya sebuah Partai untuk mengajukan Capres. Nah untuk menghadapi sebuah arena pertempuran kiranya semua partai harus mempunyai senjata atau kartu As. PDIP sejauh ini merupakan partai dengan amunisi terhebat. Sosok Jokowi yang begitu populer dan dicintai sebagian besar rakyat merupakan Kartu As PDIP atau  Megawati Soekarnoputri.
Langkah Megawati mencapreskan Jokowi sebelum Pileg merupakan langkah brilian. Disitu bisa kita lihat kematangan beliau dalam hal melihat momentum dan mengeluarkan Kartu As nya disaat yang tepat. Kenapa tepat? Ada 2 hal yang mendasari kenapa Jokowi dicapreskan tepat 2 hari sebelum kampanye Pileg. Yang pertama karena Jokowi adalah magnet untuk rakyat. Elektabilitas tertinggi dibandingan dengan capres lain. Dengan mencapreskan Jokowi maka para caleg PDIP bisa menjual nama Jokowi disaat kampanye. Yang kedua jelas untuk mengulur waktu. Jokowi masih membutuhkan waktu banyak untuk bekerja di DKI. Waktu untuk membuktikan bahwa dalam waktu singkat dia sudah berbuat banyak untuk DKI. Mencapreskan Jokowi jauh2 hari sebelum Pileg sama juga dengan memberi waktu buat partai lain untuk membuat strategi  menjegal Jokowi. Mereka akan mempunyai banyak waktu untuk membuat opini negative bahwa Jokowi juga  merupakan tokoh ambisius dan tidak amanah.
Ketika Megawati sudah mengeluarkan Kartu As terhebatnya maka disinilah pertempuran harusnya semakin menarik. Kenapa menarik? Meski Jokowi merupakan Kartu As mematikan tapi bukan berarti itu merupakan skakmat bagi partai lain. Kenapa demikian? Karena pencapresan Jokowi masih merupakan bola liar. Di masyarakat banyak yang pro tapi juga ada sebagian yang tidak setuju. Kalau seluruh masyarakat mampu berpikir logis bahwa menyelesaikan masalah Jakarta harus ada  campur tangan dari pusat, maka harusnya mereka semua menyetujui bahwa Jokowi wajib dicapreskan. Namun ternyata tidak semuanya menyetujui. Dari survey terakhir menyebutkan 69% warga DKI rela Jokowi nyapres, namun masih ada 31% yang tidak setuju yang berarti masih ada kemungkinan untuk Partai lain mengolah suara tersebut.
Seandainya Partai2 lain sukses menggiring opini negative bahwa Jokowi tidak amanah dan ambisius di saat yang tersisa untuk kampanye pileg ini,maka sebetulnya Megawati perlu untuk mengeluarkan kartu As lainnya tepat sebelum Pileg. Kenapa perlu sebelum Pileg dan untuk apa Kartu As itu? Diperlukan karena Pileg merupakan syarat pertama untuk Pilpres dan mempunyai parlemen yang dominan akan membantu pemerintahan yang kuat. Dengan demikian Kartu As Megawati berikutnya adalah untuk posisi  Cawapres. Kalau banyak kalangan menilai bahwa bila Jokowi dipasangkan dengan siapa saja akan menang, maka itu adalah strategi yang keliru. Pasangan capres dan cawapres yang tepat akan semakin membuat rakyat tidak mampu menolak PDIP dan ini berujung pada kemenangan pileg.
Berdasarkan perkataan Sekjen PDIP  Tjahyo Kumolo bahwa penentuan cawapres akan dilakukan setelah Pileg, tentu itu hanyalah kata2 diplomasi saja. Seperti halnya dulu ketika Megawati mengatakan akan mengumumkan capres setelah Pileg. Namun terbukti beliau mengumumkan capres sebelum Pileg. Maka disinilah kepandaian Megawati dalam hal berdiplomasi dan mengeluarkan kartu As di momentum yang tepat.  Pegangan beliau bahwa Politik itu dinamis serta pengalamannya yang dahulu membuat nya mampu mengeluarkan keputusan disaat yang tepat.
Nah melihat kondisi terkini, perlukah Megawati mengeluarkan kartu As terakhirnya? Mari kita liat kondisi terkini dari partai2 besar.
1. Partai Gerindra
Partai ini merupakan partai yang tidak terima atas pencapresan Jokowi. Dengan lantang mereka menyebut bahwa PDIP telah mengingkari Perjanjian Batu tulis. Disebutkan bahwa Megawati akan mensupport Prabowo Subianto menjadi Capres RI2014. Sungguh merupakan suatu langkah blunder bagi Gerindra. Kenapa? Walau isi perjanjian batu tulis disebar pun, tanggapan masyarakat tetap sama. Perjanjian tersebut tidak bersifat mengikat karena PDIP kalah. Megawati dan PDIP tidak mendapat apa2 di pemilu 2014. Jadi wajar bahwa perjanjian tersebut tidak berlaku lagi. Maka dari itu sungguh tindakan yang tidak patut untuk menuntut PDIP menghormati perjanjian Batu Tulis.
Langkah blunder berikutnya kader gerindra menuntut Jokowi karena akan meninggalkan jabatan Gubernur. Bahwa mereka menuntut Jokowi harus menyelesaikan jabatan 5 tahun. Sebuah langkah yang tidak cerdas karena hak menjadi capres adalah hak setiap warga. Tidak ada UU yang dilanggar Jokowi karena pencapresannya.
Blunder berikutnya justru dilakukan oleh Prabowo sendiri. Dengan lantang di kampanye terbuka, Prabowo menyindir seorang capres (penulis beropini Jokowilah yang dimaksud) sebagai boneka dan seorang yang plin plan.
Kenapa dikatakan blunder, karena  opini yang berkembang menunjuk bahwa Prabowo tidak ksatria, tidak siap untuk bersaing. Dalam hal ini,masyarakat memang sudah cerdas untuk menilai.
2. Partai Demokrat
Partai ini langsung menyerang dengan menggunakan jubirnya yang terkenal, Ruhut Sitompul. Ruhut mengatakan bahwa Indonesia harus siap2 hancur jika Jokowi jadi presiden. Sungguh sangat disayangkan counter attack yang tidak cerdas ini. Mereka seolah tidak belajar dari kesuksesan mereka sendiri bahwa SBY dulu juga dicitrakan terzolimi sehingga mendapat simpati dari masyarakat. Kini dengan serangan tersebut, malah semakin membuat jokowi mendapat simpati.
Blunder selanjutnya malah dilakukan SBY sendiri. Meski blunder ini tidak bersinggungan langsung dengan Jokowi, namun justru malah memperburuk citra. Batalnya SBY tampil di Kick Andy diperkeruh dengan rumor bahwa beliau ingin mengintervensi pertanyaan2 yang diajukan oleh host Andy F Noya. Hanya pertanyaan2 yang bernada positif yang boleh diajukan. Tentunya Public bisa menilai bahwa Pemerintah sedang menutup nutupi sesuatu yang tidak beres.
Yang terakhir adalah kejutan dari Anas Urbaningrum. Anas mengeluarkan klaim bahwa dia punya data dana kampanye demokrat pada pemilu 2009 dari dana Century. Walau masih belum dibuktikan, tentunya rumor ini bakalan semakin menggoyang demokrat bahwa mereka tercitrakan sebagai partai terkorup saat ini.
3. Partai Golkar
Partai Golkar merupakan partai yang sangat matang. Inilah kompetitor PDIP terbesar saat ini. Sangat lihai dalam berpolitik.Ini terbukti dari reaksi mereka ketika PDIP mengumumkan pencapresan Jokowi. Dengan segera Jusuf Kalla, mengeluarkan pernyataan bahwa ia bersedia menjadi cawapres dari Jokowi. Diikuti pula dengan Akbar Tanjung yang mengeluarkan pernyataan yang sama. Ini merupakan langkah yang cerdas dari Golkar. Dengan memajukan ARB sebagai capres, sambil  meliat hasil Pileg dan survey terakhir pilpres, mereka mencoba menggoda PDIP untuk mengamankan posisi cawapres. Walau nanti ARB kalah di pilpres, at least Golkar masih punya posisi wapres untuk dipegang.
Namun sungguh disayangkan, langkah cerdas dari kader senior Golkar tidak diikuti oleh ARB sang Capres. Entah darimana asalnya, muncul video ARB , Aziz dan duo Zalianty di Youtube sedang berlibur ke pulau bulan madu Maladewa. Meski menyebut itu black campaign, tentunya masyarakat tidak bodoh. Empat manusia berlainan jenis sedang berlibur di pulau bulan madu menggunakan private jet tentunya public bisa menilai mereka sedang melakukan apa. Komentar negative tentunya  mendominasi video tersebut.
Skandal tersebut jelas bakal mempengaruhi suara Golkar di pileg maupun pilpres. Tentunya Golkar tidak tinggal diam. Sejauh skandal ini dilihat, tidak semua media memberitakannya. Tribunews.com, tempo.co, merdeka.com dan kompas.com menampilkan skandal ini. Sampai sejauh ini detik.com dan saya yakin vivanews group media tidak memberitakannya. Ini jelas merupakan cara Golkar untuk meredam issue.  Satu hal yang patut diacungi jempol untuk mereka.
Berdasarkan kondisi terkini partai2 besar, tentunya sekarang PDIP melenggang mulus. Megawati belum perlu untuk mengeluarkan Kartu As terakhirnya. Jokowi sendiri bisa diandalkan untuk menarik massa, sambil meliat hasil Pileg. Namun seandainya Megawati mengeluarkan Kartu As, siapakah sosok yang bisa dianggap sebagai Kartu As terakhir PDIP? Sosok yang bakal mampu men skakmat rakyat dan parpol?
Tidak lain dan tidak bukan adalah Tri Rismaharini. Walikota Surabaya dengan segudang prestasi. Inilah kartu As lain PDIP untuk mengunci massa terutama di Jatim. Mempunyai integritas dan empati seperti halnya Jokowi. Coba bayangkan PDIP menawarkan Jokowi-Risma dalam satu paket. Dua sosok pengabdi masyarakat. Tentunya masyarakat tidak akan berpikir 2 kali untuk mempunyai pemimpin ini. PDIP pun akan dikenal sebagai wadah aspirasi rakyat. Masyarakat tidak akan mampu memilih yang lain sementara parpol pun kehilangan amunisi untuk menggiring opini negative tentang Jokowi karena ada Risma disitu.
Akhir kata ini hanya opini penulis dan semoga Ibu Mega mendengar dan duet Jokowi- Risma terwujud.
Salam Indonesia Raya
Source : plitik.kompasiana.com

Bangga! Jokowi Terpilih dalam 50 World’s Greatest Leader

13954184801137183960
Gambar: CNN

Bangga! Jokowi Terpilih dalam 50 World’s Greatest Leader


Di tengah hiruk pikuk pemberitaan korupsi di Indonesia. Di tengah hiruk pikuk artikel yang bersliweran di dunia maya mengenai segala hal yang negative mengenai Jokowi. Mulai dari Jokowi anggota freemason, Jokowi zionis, Jokowi membuat Solo sebagai kota termiskin se Indonesia, Jokowi musuh bersama, Jokowi musuh Pancasila, Jokowi penyebab perang saudara, Jokowi keturunan Cina, Jokowi didukung mafia Cina hitam, Jokowi menyebabkan banjir ibukota, Jokowi akan membelah Indonesia jadi 6, hingga slogan “Jangan Pilih Jokowi karena hidungnya segitiga”.
Belum pernah terjadi dalam sejarah Indonesia ada pemimpin daerah yang horrornya seperti Jokowi.

Namun, hari ini kita semua boleh berbangga hati, karena Jokowi masuk dalam daftar 50 World’s Greatest Leader versi Fortune. Disebut sebagai gubernur yang membersihkan Jakarta dari korupsi, serta membuat cemas pihak-pihak penjaga status quo. Jokowi juga disebut sebagai kandidat presiden favorit masyarakat. SumberDISINI.

Masyarakat luar punya pendapat sendiri dalam mengapresiasi Jokowi. Penghargaan ini memberi warna yang berbeda, di tengah popularnya Indonesia sebagai negara korup, negara kebakaran hutan, negara tidak toleran.
Terimakasih pak Jokowi. Kami bangga punya gubernur hebat seperti anda!
.
- Esther Wijayanti -

Source : sosok.kompasiana.com

Sunday, 23 March 2014

Ketum Pos Raya:Kami adalah masyarakat Jakarta yang menginginkan Jokowi jadi Presiden.



Ketum Pos Raya:Kami adalah masyarakat 

Jakarta yang menginginkan Jokowi jadi 

Presiden.

Kami adalah masyarakat Jakarta yang mendukung dan memperjuangkan Jokowi untuk menjadi Gubernur DKI Jakarta. Kami bekerja bukan karena perintah partai, bukan juga karena dibayar. Kami bekerja keras karena kami percaya Jokowi adalah pemimpin yang jujur dan tulus melayani masyarakat.

Kami adalah masyarakat Jakarta yang tinggal di daerah yang menjadi langganan banjir. Kami mendukung Jokowi karena telah terbukti mampu membawa perubahan di Jakarta.

Kami adalah masyarakat Jakarta yang menginginkan Jokowi jadi Presiden. Kami bukan kader partai, kami masyarakat pinggiran yang merindukan perubahan. Kami percaya, Dengan menjadi Presiden Jokowi sanggup membawa perubahan yang lebih besar lagi untuk Jakarta dan Indonesia.

Belum genap 2 tahun Jokowi memimpin, Jakarta sudah mengalami banyak perubahan. Peningkatan PAD, KJS, KJP, Pelayanan yang cepat dan murah, Kampung Deret, Rusun untuk warga miskin, penataan PKL, Normalisasi Waduk agar fungsinya sebagai penangkal banjir berjalan optimal, Pengerukan kali dan sungai, Pengembangan sarana transportasi massal, Pengembangan kebudayaan, Pembangunan jalur hijau dan taman kota, perbaikan gorong-gorong, adalah beberapa contoh karya Jokowi yang sudah dikerjakannya selama 1 tahun lebih memimpin Jakarta.

Kami menyadari bahwa semuanya belum sempurna sesuai mimpi besar Jokowi dan Mimpi besar Masyarakat Jakarta. Namun kami juga realistis menilai bahwa semuanya butuh waktu dan kerja keras. Dan yang paling utama, ada beberapa persoalan besar di Jakarta seperti banjir dan macet tidak cukup hanya diselesaikan melalui kewenangan gubernur. Butuh kewenangan yang lebih besar, yaitu kewenangan presiden untuk dapat mengkoordinir semua kementerian yang terkait serta Pemerintahan Daerah yang terhubung langsung dengan sumber masalah untuk dapat mengatasi persoalan banjir dan kemacetan. 


Untuk itulah, kami mendukung penuh langkah politik Jokowi yang telah menyatakan diri siap maju sebagai Calon Presiden dari PDI Perjuangan. Kami percaya, dengan menjadi Pesiden, Jokowi akan lebih mudah menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada di Jakarta, dan secara nasional, kepemimpinan Jokowi akan membawa perubahan yang besar bagi bangsa Indonesiauntuk berkembang sebagai bangsa yang besar dan disegani dalam tata pergaulan global. Sebagai konsekwensi logis dari dukungan politik kami terhadap Jokowi, maka dengan ini kami juga menyatakan dengan tegas bahwa kami mendukung penuh dan bekerja keras untuk memenangkan PDI Perjuangan dalam Pemilihan Legislatif pada tanggal 9 April 2014.

Jakarta, 21 Maret 2014

Ferdi Semaun
Ketum Pos Raya


Source : Ferdinandus Semaun
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=378807055592830&set=gm.622754631112290&type=1&theater

Gubernur DKI Jakarta Jokowi ogah meminjam atau menerima tawaran berkampanye menggunakan pesawat sewaan.



Gubernur DKI Jakarta Jokowi ogah meminjam

atau menerima tawaran berkampanye 

menggunakan pesawat sewaan.

Gubernur DKI Jakarta Jokowi ogah meminjam atau menerima tawaran berkampanye menggunakan pesawat sewaan. Dia lebih suka menumpang pesawat komersil kelas ekonomi.

"Wong saya itu ndak punya (pesawat dan helikopter), gimana dong? Kalau punya sendiri ya dipake," kata Jokowi di kawasan Teluk Betung, Bandar Lampung, Sabtu (23/3/2014).

Walau pendanaan kampanye banyak disokong oleh para pengusaha, dia tidak mau meminjam atau menerima tawaran untuk berkampanye dengan pesawat sewaan, apalagi pesawat pinjaman. Dia mengaku tak memiliki kemampuan finansial yang kuat yang dapat menyewa jet pribadi atau duduk di kursi kelas eksekutif.

"Yo ngapain, moso capres minjem-minjem," tutur Jokowi.

Jokowi mengaku tujuannya naik pesawat kelas ekonomi agar dia dapat dekat langsung dengan masyarakat. Terlebih di kelas ekonomi, dia dapat berbincang dan langsung menyapa warga lainnya yang bepergian tanpa ada jarak.

"Pemimpin ya harus seperti itu, sesering mungkin bersentuhan kulit dengan rakyatnya. Coba bayangkan kalau pesawat pribadi atau naik bisnis atau kelas VIP, kan ada sekatnya. Kapan bersentuhan kulitnya," ujar Jokowi.

Mantan Walikota Solo itu mengaku, lebih suka duduk di kursi bagian belakang pesawat. Dia bahkan mempunyai nomor kursi favorit bila naik salah satu maskapai penerbangan milik BUMN, yaitu di kursi 43 H.

"Ya suka saja, tanya saja yang biasa sama pesawatnya. Saya itu sukanya di situ, di belakang pokoknya," pungkas Jokowi.


Source : liputan6.com

(Nadya Isnaeni Panggabean)
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=507292509382836&set=gm.260286157488021&type=1&theater

Saturday, 22 March 2014

Politikus PDIP: Jokowi dikeroyok, biar rakyat yang balas

Politikus PDIP: Jokowi dikeroyok, biar rakyat yang balas


Setelah resmi menjadi bakal calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDIP ), Joko Widodo (Jokowi ) selalu mendapat serangan dari lawan politik. Hal ini dirasa wajar karena dalam sejumlah survei Jokowi selalu juara.

Politikus Senior PDIP yang juga Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Sidarto Danusubroto mengatakan, wajar saja jikaJokowi selalu diserang. Namun yang terpenting, kata dia, harus tetap sabar dan rendah hati menghadapi hal tersebut.
“Itu normal saja karena beliau survei paling tinggi jadi dikeroyok saja. Tapi beliau orangnya sabar tenang rendah hati tidak melawan,” ujar Sidarto di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (20/3).
Mantan ajudan Bung Karno ini juga menilai tak perlu berlebihan untuk melakukan serangan balik. Dia malah cenderung membiarkanJokowi diserang dan yakin bahwa rakyat justru yang akan membela.
“Yang meng-counter rakyat, bukan kita,” tegas dia. [ren]
Source : merdeka.com

Sabam: Jokowi Harus Siap Dihujat

140359120140308-151247780x390

Sabam: Jokowi Harus Siap Dihujat


Pendiri Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Sabam Sirait, menilai wajar jika banyak pihak mengkritik pencalonan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sebagai bakal capres PDI-P. Salah satu kritik datang dari bakal capres Partai Gerindra, Prabowo Subianto, yang menyindir Jokowi dengan “capres boneka”. Sabam mengatakan, Jokowi harus siap dihujat para lawan politiknya.
“Mau dikatakan apa pun, pasti ada saja yang mengkritik. Dia (Prabowo) kan maju, semua dikata-katain, ya enggak apa-apa,” ujar Sabam di Kompleks Parlemen, Kamis (20/3/2014).
Menurut Sabam, jika berjalan ke arah yang benar, maka Jokowi tidak perlu memedulikan sindiran yang dilayangkan kepadanya. “Kalau berani jadi calon pemimpin rakyat, harus siap dikata-katain,” ucap Sabam.
Terkait perjanjian Batu Tulis antara PDI-P dan Gerindra, Sabam— yang mengaku menjadi saksi dalam penandatanganan perjanjian itu—mengatakan, tidak pernah ada klausul Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri mendukung Prabowo.
“Enggak tahu, itu tiba-tiba muncul. Setahu saya, tidak ada,” katanya.
Sebelumnya, saat kampanye, Prabowo meminta rakyat menetapkan pilihan yang benar saat memilih anggota legislatif pada 9 April mendatang.
“Kalau salah memilih, rakyat tidak hanya akan sengsara pada lima tahun berikutnya, tetapi hingga anak-cucunya,” kata Prabowo saat kampanye di lapangan Masaran, Sragen, Jawa Tengah, Minggu (16/3/2014).
Dia meminta kader Partai Gerindra dan masyarakat untuk tidak memilih calon presiden koruptor serta berwatak Kurawa atau Sengkuni. “Juga jangan memilih capres boneka,” ujarnya.
Source : kompas.com

Friday, 21 March 2014

Dukung PDIP & Jokowi, Jumhur Dipecat sebagai Kepala BNP2TKI

Moh Jumhur Hidayat Diberhentikan sebagai Kepala BNP2TKI/Bisnis

Dukung PDIP & Jokowi, Jumhur Dipecat sebagai Kepala BNP2TKI


JAKARTA--Moh Jumhur Hidayat diberhentikan dari jabatannya sebagai Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Pemberhentian jabatan itu disebut-sebut karena Juhur mendukung deklarasi Pencapresan Jokowi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

"Presiden memberhentikan saya sebagai Kepala BNP2TKI dan digantikan oleh Bapak Gatot Abdullah Mansur per 11 Maret 2014," kata Jumhur di Jakarta, Senin (17/3/2014)  menanggapi pemberhentian dirinya dari jabatannya.

"Secara khusus saya berterima kasih kepada Presiden RI yang telah mempercayakan saya untuk menjadi Kepala BNP2TKI selama ini," katanya seperti dikutip Antara.
Pemberhentian Jumhur  berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 39/M Tahun 2014 tertanggal 11 Maret 2014.

Sebagai pengganti Jumhur, Presiden Yudhoyono memang menunjuk mantan Duta Besar RI untuk Arab Saudi Gatot Abdulah Mansyur.

Sekretaris Kabinet Dipo Alam menjelaskan salah satu pertimbangan Presiden dalam memberhentikan Moh Jumhur Hidayat itu Ayala dalam rangka penyegaran organisasi.

"Jumhur Hidayat sudah menjabat sebagai Kepala BNP2TKI selama lebih dari tujuh tahun," katanya.
Tapi, pemberhentian Jumhur disebut-sebut bukan karena penyegaran melainkan karena yang bersangkutan memberikan dukungan atas pencapresan Jokowi.
Berdasarkan catatan Bisnis, Jumhur telah berterus-terang akan  memberikan dukungan penuh untuk pemenangan PDI Perjuangan dan bakal capres Jokowi pada Pemilu 2014.

"Memang saya mendukung PDIP dan PDIP memutuskan Jokowi sebagai capres. Ya tentunya, saya bekerja untuk pemenangan PDIP dan pemenangan Jokowi," tuturnya.

Menurut Jumhur, Dia  akan membantu pemenangan PDIP di Pileg dan Jokowi di Pilpres melalui pergerakan bersama Aliansi Rakyat Merdeka. Sebelumnya, Aliansi itu sudah dideklarasi di Bandung dan hari di deklarasikan di Medan dan menyusul kota lain.
Editor : Ismail Fahmi
Source : http://m.bisnis.com/

Abraham Samad : Saya Dukung Jokowi Jadi Presiden

samad

Abraham Samad : Saya Dukung Jokowi Jadi Presiden


Jakarta – Gubernur DKI Jokowi menilai Ketua KPK Abraham Samad layak jadi presiden karena konsisten dalam pemberantasan korupsi. Abraham pun balik mendukung pencapresan Jokowi.
“Saya justru akan mendukung Pak Jokowi untuk jadi presiden,” kata Abraham melalui pesan singkat Kamis (20/3/2014).
Di mata Abraham, Jokowi adalah sosok yang sederhana. Pria kelahiran Makassar ini yakin Jokowi bisa membawa kemajuan bagi Indonesia.
“Karena beliau adalah figur yang merakyat dan sederhana bisa membawa Indonesia lebih baik dan sejahtera,” katanya.
Sebelumnya diberitakan Gubernur DKI Jokowi menilai Ketua KPK Abraham Samad pantas jadi presiden. Tak hanya jadi cawapres pendamping Prabowo Subianto.
“Sangat layak. Cocoknya jadi presiden malahan. Karena masih muda,” kata capres PDIP ini di depan Balaikota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (19/3/2014).
Di mata Jokowi, sosok Abraham Samad konsisten dalam pemberantasan korupsi. Sehingga pantas jadi tokoh muda alternatif.
“Berani, konsisten dalam memperjuangkan, terutama dalam memperjuangkan anti korupsi,” ungkap Jokowi.
Source : vensca81.wordpress.com

Ahok : Jokowi Pikir Lebih Baik “Nyebrang” Ke Medan Merdeka Utara (Istana Merdeka)

Ahok1

Ahok : Jokowi Pikir Lebih Baik “Nyebrang” Ke Medan Merdeka Utara (Istana Merdeka)


Jakarta – Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang lebih dikenal bernama Ahok mengaku, banyak peraturan pemerintah pusat yang menghambat penyelesaian berbagai masalah di Ibukota Jakarta. Salah satunya terkait pemberian tunjangan kinerja kepada guru honorer atau non-PNS (Pegawai Negeri Sipil) yang bekerja di yayasan pendidikan swasta.

“Yang soal guru bantu, peraturan pemerintah memang agak repot. Makanya, Pak Jokowi pikir lebih baik ‘nyeberang’ ke sana di Medan Merdeka Utara (Istana Merdeka), buat selesaikan,” ujar Ahok dalam pengukuhan Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) di Balaikota, Jakarta, Kamis (20/3/2014).
Selama 1,5 tahun memimpin Jakarta bersama Gubernur DKI Jokowi, kata Ahok, semakin memahami banyak persoalan ibukota yang rumit. Namun, solusi yang mereka pikirkan kerap tak bersinergi dengan peraturan pemerintah pusat.
“Banyak sekali hal yang tidak bisa kita selesaikan di Merdeka Selatan (Balaikota). Semakin lama kita di sini semakin kelihatan. Banyak sekali,” tegas Ahok.
Suara nada dukungan Ahok ini masih terkait mandat Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang mendaulat Jokowi sebagai capres PDIP. Keputusan PDIP yang cukup mengejutkan ini mendapat respons positif di Bursa Efek Indonesia. (Ismoko Widjaya)
Vensca81News,
Source : http://vensca81.wordpress.com/